
Anggota Biro Politik Hizbullah Lebanon mengatakan, Amerika Serikat dan Arab Saudi sampai sekarang sudah mengeluarkan puluhan miliar dolar untuk memukul kelompok perlawanan, tapi tidak berhasil mencapai targetnya.
AS dan rezim Zionis menciptakan dan mendanai organisasi-organisasi sosial untuk melemahkan semangat rakyat Lebanon, dan mengalahkan Hizbullah serta menunda penyelenggaraan pemilu di negara ini.
Syeikh Nabil Qaouk, Rabu (9/3/2022) seperti dikutip stasiun televisi Al Manar mengumumkan, “AS dan Saudi selama 40 tahun terus menyerang Hizbullah dari sisi politik, ekonomi, keamanan dan militer, dan ini merupakan bukti dari pengaruh dan kinerja Hizbullah.”
Ia menambahkan, “Masyarakat dunia mengetahui bahwa AS dan rezim Zionis bersekutu untuk mematahkan kekuatan Hizbullah, akan tetapi dominasi mereka kalah berkat perjuangan, dan tekad kelompok perlawanan.”
Menurut Syeikh Qaouk, Kedutaan Besar negara-negara dunia di Lebanon, terutama Kedubes AS dan Saudi melakukan intervensi untuk memprovokasi para pendukung perlawanan menyerang perlawanan sendiri, dan dalam pemilu mendatang berusaha mengubah suara mereka, akan tetapi intervensi tersebut kontraproduktif, dan dukungan terhadap Hizbullah justru semakin besar. (HS)