Jakarta, Tekno – Perusahaan teknologi asal China, Xiaomi, bekerja sama dengan Institute of Care Life di China dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menguji fitur peringatan dini gempa bumi (earthquake early warning/EEW) di Indonesia. Lewat fitur ini, pengguna Xiaomi akan mendapatkan pemberitahuan ketika terjadi gempa bumi di sekitarnya.
Hal ini akan menjadikan sistem peringatan dini gempa bumi berperan penting dalam memberi waktu bagi pengguna untuk menyelamatkan diri. Fitur ini nantinya akan memperingatkan pengguna hingga belasan detik sebelumnya terjadinya gempa bumi.
“Melalui inisiatif ini, kami berharap untuk bisa membantu warga Indonesia melalui kegiatan CSR selaku perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial,” kata pimpinan Xiaomi di Indonesia, Alvin Tse, dalam siaran pers, dikutip Jumat (1/3/2022).
Fitur peringatan dini gempa bumi ini kompatibel dengan smartphone Xiaomi yang menggunakan MIUI 12, MIUI 12.5, dan MIUI 13. Agar fitur ini bisa aktif, dibutuhkan koneksi data pada smartphone.
Xiaomi Indonesia pun telah merampungkan fase beta testing untuk perangkat yang mendukung, sebelum memutuskan untuk memboyong fitur ke Indonesia. Di mana notifikasi peringatak akan akan muncul di smartphone jika gempa mencapai skala IV Modified Mercalli Intensity (MMI) yang digunakan oleh BMKG.
Notifikasi Peringatan Dini Gempa Bumi
Nantinya smartphone Xiaomi akan membunyikan nada peringatan saat terjadi gempa Bumi. Termasuk menampilkan skala (magnitudo) gempa, estimasi datang dan intensitas gempa di layar smartphone.
Cara kerjanya dengan memanfaatkan kecepatan gelombang listrik yang lebih cepat ketimbang gelombang sekunder. Begitu fitur ini diaktifkan di smartphone Xiaomi, ketika badan pemantau mendeteksi gempa bumi, mereka akan menyinkronkan informasi peringatan dini gempa bumi ke server Xiaomi melalui saluran khusus
“Kami menyambut baik implementasi lanjutan dari uji coba sistem peringatan dini gempa untuk smartphone Xiaomi. Evaluasi akan terus dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilannya di Indonesia. Kami berharap fitur ini bermanfaat bagi warga Indonesia,” kata Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono, dalam keterangan.
Uji coba ini diadakan sebelum Xiaomi memutuskan untuk membawa fitur ini ke Indonesia. Teknologi EEW yang digunakan ini dikembangkan oleh Instituteof Care-Life di Chengdu, China, sejak 2008.
Di tahun 2019, ICL dan BMKG dari Indonesia melakukan kerja sama untuk memperkenalkan teknologi ini di Indonesia. Teknologi ini dihadirkan dengan harapan untuk membantu lebih banyak pengguna Indonesia untuk bisa menerima peringatan dini dan mencegah hilangnya harta dan nyawa.