Khatib Shalat Jumat di Kota Tehran Hujjatul Islam Kazem Seddiqi mengatakan, industri nuklir adalah hak legal dan syariah rakyat Republik Islam Iran.
“Energi nuklir adalah salah satu kebutuhan dunia saat ini dalam hal medis, obat-obatan, dan desalinasi,” kata Seddiqi dalam khutbah Jumat kedua yang berlangsung di Universitas Tehran, Jumat (8/4/2022).
Dia menambahkan, bangsa Iran membutuhkan industri nuklir, jadi memiliki industri ini adalah hak legal, sah dan hal syariah rakyat Iran.

Khatib salat Jumat lebih lanjut menyinggung perundingan di Wina terkait dengan perjanjian nuklir JCPOA.
Dia mengatakan, mengenai kelanjutan perundingan JCPOA, Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan ketidakpercayaan terhadap lawan runding, dan harus memperoleh jaminan yang diperlukan dan verifikasi praktis.
“Pemerintah sedang berusaha untuk bergerak menuju pencabutan sanksi secara penuh dan mutlak dan netralisasi sanksi,” ujarnya.

Di bagian lain khutbahnya, Hujjatul Islam Seddiqi menyinggung insiden di Haram Suci Imam Ridha as di Mashad yang menyebabkan dua ulama Iran gugur syahid.
Dia menuturkan, kedua ulama mulia ini mengenakan jubah indah kesyahidan di Haram Suci Imam Ridha as pada bulan Allah (Ramadan) dan pada jamuan sebagai tamu Yang Maha Kuasa. Kesyahidan ini, lanjutnya, adalah martabat, kehormatan dan kemuliaan Tuhan.

Seorang pria menyerang tiga ulama dengan pisau di area Haram Suci Imam Ridha as pada Selasa sor,. Salah satu ulama meninggal dunia di tempat, dan yang kedua meningal dunia pada hari Kamis. Sementara yang ketiga masih dirawat di rumah sakit.
Penyerang telah ditangkap dengan bantuan polisi dan unit perlindungan, dan telah diserahkan kepada keamanan Iran untuk diproses kasusnya. (RA)