

Jakarta –
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berduka kehilangan Albert Hasibuan yang pernah menjadi anggota Wantimpres di eranya. SBY mengenang sosok Albert Hasibuan sebagai tokoh yang selalu memberikan keputusan dan pandangan yang tepat kepada presiden.
“Saya juga memberikan testimoni apa yang saya ketahui, yang saya alami, ketika bertugas bersama almarhum dalam kapasitas beliau sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Meskipun saya sudah mengenal siapa sosok Albert Hasibuan sebelumnya, tetapi ketika bersama-sama menghadapi persoalan, tantangannya tidak mudah, Indonesia pascakrisis, Indonesia yang sedang melakukan proses demokratisasi yang juga tidak mudah, beliau datang bersama, he was part of the solution, pandangan-pandanganya sangat berguna bagi saya untuk memastikan keputusan dan kebijakan seorang presiden itu tepat dan benar,” kata SBY saat melayat di rumah duka di Jl Mirah Delima Nomor 13, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (2/9/2022).
SBY menyebut Albert Hasibuan memiliki komitmen yang gigih tentang demokrasi hingga hak asasi manusia. SBY menyebut kala itu Albert Hasibuan ingin Indonesia tetap aman dan damai tanpa meninggalkan ruang-ruang hak asasi manusia.
“Beliau memiliki komitmen yang gigih, pikiran yang menjangkau tentang demokrasi, tentang hak-hak asasi manusia, tentang kerukunan antar-identitas dan tentang the rule of law, itu 4 perangkat penting yang diperlukan oleh republik ini, di samping tentu Indonesia harus semakin damai, semakin aman, semakin rukun, Indonesia makin adil, secara sosial secara hukum, secara ekonomi juga Indonesia makin sejahtera tetapi jangan ditinggalkan, harus ada ruang yang cukup bagi pengguna demokrasi, kebebasan, hak-hak asasi manusia dan pranata hukum,” ujarnya.
SBY mengatakan Albert Hasibuan adalah orang yang tepat berada di pemerintahannya kala itu sebagai anggota Wantimpres. Pasalnya, Albert Hasibuan, disebut sering menyampaikan pandangan kritis dan tidak segan-segan memberikan masukan kepada dirinya yang kala itu menjabat sebagai presiden.
“Almarhum adalah orang yang tepat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang memasok, yang menyampaikan pandangan-pandangan kritis kepada seorang presiden yang menurut saya justru itulah luxury,” kata SBY.
“Kita punya anggota dewan pertimbangan, punya penasihat yang critical, tidak segan-segan secara terbuka menyampaikan hal-hal penting yang barangkali seorang presiden mungkin tidak selalu happy mendengarnya, tapi itu kita perlukan sehingga wajib hukumnya saya menyampaikan testimoni agar keluarga bangga dan bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Hasibuan atas apa yang dilakukan oleh beliau di masa lalu,” imbuhnya.
Diketahui, pagi ini, SBY melayat ke rumah duka salah satu pendiri PAN, Albert Hasibuan. Pantauan detikcom di Jl SBY datang mengenakan batik bercorak coklat dan bermasker hitam. SBY disambut anak Albert Hasibuan yang juga politikus PAN, Bara Hasibuan.
Sementara itu, karangan bunga belasungkawa nampak berjejer di luar rumah duka Albert Hasibuan. Karangan bunga datang baik dari para politikus maupun advokat.
Terlihat karangan bunga dari Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Menseskab Pramono Anung, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, SBY, hingga Wali Kota Bogor yang juga kader PAN Bima Arya.
Albert Hasibuan meninggal dunia pada usia ke-83. Bara Hasibuan mengonfirmasi kabar ini. Albert Hasibuan meninggal dunia pada pukul 11.28 WIB.
“Telah berpulang dengan tenang, suami/papa/ompung/papa mertua terkasih, Albert Hasibuan,” kata Bara Hasibuan.
(whn/gbr)