

Jakarta –
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyampaikan kecurigaan masyarakat terkait proses hukum yang dijalani Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sahroni mengatakan masyarakat bertanya soal benar atau tidak Ferdy Sambo menjalani proses hukum.
“Saya hanya dua (hal yang disampaikan). Yang pertama tuntutan masyarakat, seorang tersangka Ferdy Sambo belum dilihatkan ke publik selama di (Mako) Brimob,” kata Sahroni di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).
Selain itu, Sahroni juga mendorong Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan revolusi mental secara menyeluruh. Perubahan menyeluruh dari level komandan hingga pimpinan, lanjut Sahroni, penting bagi Polri.
“Yang kedua, revolusi mental secara menyeluruh dari atas sampai ke bawah segera Bapak lakukan untuk kepentingan institusi besar Kepolisian RI,” ucap Sahroni.
Sebelumnya, anggota DPR Komisi III Irjen (Purn) Jacki Uly mengaku tertawa saat Bharada Richard Eliezer atau Bharada E disebut sebagai sniper dari Brimob. Bharada E awalnya disebut sebagai sniper saat dinarasikan adu tembak dengan Brigadir Yosua atau Brigadir J.
Jacki tertawa karena ia memiliki pengalaman sebagai instruktur di Pusdik Brimob Watukosek.
“Orang (Bharada E–red) dikatakan sniper dari Brimob. Saya tertawa Pak. Saya ini tiga tahun jadi Itkom. Instruktur Pusdik Brimob di Watukosek sana Pak,” kata Jacki Uli dalam rapat.
Mantan Kapolda NTT pun yakin bahwa saat itu klaim soal Bharada E itu sniper adalah bohong. Oleh karena itu, dia menyarankan perlunya seleksi pimpinan yang baik.
“Jadi kalau lihat begini ini bohongnya nggak jelas-jelas ini Pak. Jadi, perlu sekali seleksi kalau jadi pimpinan betul-betul mewakili kita dalam berkata dan bertindak,” ujar Jacki.
(aud/tor)