

Jakarta –
Tim penyelamat melakukan pencarian di antara puing-puing sebuah gedung apartemen di Ukraina timur untuk mencari puluhan orang, termasuk seorang anak, yang dikhawatirkan terjebak setelah serangan roket Rusia menghantam gedung lima lantai tersebut. Sejauh ini, 15 orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Senin (11/7/2022), kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Andriy Yermak, mengatakan serangan di kota Chasiv Yar di wilayah Donetsk tersebut adalah “serangan teroris berikutnya” dan Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.
Tim penyelamat menggunakan derek untuk mengangkat lempengan beton dan menggunakan tangan mereka untuk menggali puing-puing pada hari Minggu (10/7) waktu setempat, sementara warga yang selamat dari serangan pada Sabtu (9/7) malam itu menceritakan kisah mereka lolos dari serangan itu.
“Kami lari ke basement, ada tiga serangan, yang pertama di suatu tempat di dapur,” kata seorang warga setempat yang menyebut namanya sebagai Ludmila.
“Yang kedua, saya bahkan tidak ingat, ada kilat, kami berlari menuju pintu masuk kedua dan kemudian langsung ke ruang bawah tanah. Kami duduk di sana sepanjang malam sampai pagi ini,” ujarnya.
Korban selamat lainnya, yang menyebut namanya sebagai Venera, mengungkapkan keterkejutannya.
“Saya terlempar di kamar mandi, semuanya kacau, saya shock, semua berlumuran darah,” katanya sambil menangis. “Pada saat saya meninggalkan kamar mandi, ruangan itu penuh dengan puing-puing, tiga lantai runtuh,” tuturnya.