Jakarta, Tekno – Setelah selesai menonton ketujuh episode, berikut review Nightmares and Daydreams. Serial ini bisa dibilang menjadi karya penuh imajinasi nan realistik yang dibuat oleh Joko Anwar dan dihadirkan dengan berlatar Indonesia.
Serial Nightmares and Daydreams juga merupakan hasil kerja keras Ray Pakpahan, Tommy Dewo, dan Randolph Zaini. Banyak aktor Indonesia ternama dan berbakat yang membintangi serial Netflix ini, sehingga banyak orang yang menantikannya.
Setiap episode dalam serial ini memiliki kisah yang berbeda dan jawabannya akan ada di akhir episode. Bisa dibilang serial ini menjadi portofolio menarik bagi Joko Anwar apalagi di Indonesia jarang yang mengangkat tema sci-fi dan supernatural.
Baca Juga: Netflix Rilis Video Dibalik Layar Serial Stranger Things 5
Review Nightmares and Daydreams, Tunjukan Kualitas Film Indonesia Saat Ini
Karakter & Jalan Cerita

Tekno akan review Nightmares and Daydreams dimulai dari segi ceritanya yang dibuat oleh Joko Anwar dengan imajinasi yang luas. Penyusunan kisah dari serial Netflix ini masih dekat dengan masyarakat Indonesia, ini menjadi nilai tambah. Karena pada dasarnya film atau serial dengan genre yang sama dianggap memiliki kisah yang cukup rumit.
Meskipun tak semuanya memiliki jalan cerita yang bagus, di beberapa episode terasa masalah yang diberikan serta pembangunan jalan ceritanya terasa kurang. Sehingga ini bisa menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh sang kreator.
Bagi saya sendiri menonton episode satu yang harusnya menjadi kunci malah menjadi tak menarik dengan akhir yang cukup memberikan kesan yang kurang bagus. Tetapi bagi Gizmo friends yang baru ingin menonton jangan memilih untuk tidak meneruskan serial Nightmares and Daydreams, karena episode lainnya, beberapa memiliki jalan cerita yang bagus.
Latar waktu serta tempat perlu diperhatikan oleh penonton agar kamu tidak bingung ketika menonton episode ke-7. Sepanjang tujuh episode ini menurut saya juga tak banyak membahas soal dunia lain yang disebut sebagai ‘Agartha’. Sehingga saya pastinya akan menantikan musim selanjutnya dari serial Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams.
Review Nightmares and Daydreams selanjutnya ialah mengenai akting dari para aktor yang sangat mengesankan. Menurut saya, untuk urusan peran di serial ini tak perlu banyak dikomentari.
Pengambilan Gambar & Scoring

Dari segi pengambilan gambar, review Nightmares and Daydreams tentu tak perlu diragukan lagi. Pengambilan gambar yang bagus tentu membangun perasaan ketika menonton sebuah series.
Sebagai serial sci-fi supernatural tentu efek komputer atau yang biasa disebut CGI ada dalam serial ini. Belum bisa dibilang bagus, namun serial Nightmares and Daydreams bisa dikatakan membawa perfilman di Indonesia menjadi naik tingkat akan kualitasnya. Lalu efek scoring yang diberikan pada Nightmares and Daydreams sesuai pada tempatnya.
Kesimpulan Review Nightmares and Daydreams

Menurut saya secara keseluruhan review Nightmares and Daydreams bisa dibilang bisa membangkitkan para kreator film untuk membuat karya dengan kisah yang menarik dan segar. Meski kisah yang ditunjukkan sangat melekat dengan Indonesia, namun bagi penonton di luar Indonesia juga bisa ikut mengikuti jalan ceritanya.
Serial Nightmares and Daydreams memperlihatkan scene dengan sedikit darah dan menurut saya serial ini cocok untuk ditonton 17 tahun ke atas. Keseluruhan review Nightmares and Daydreams adalah: 7,8/10.
Artikel berjudul Review Nightmares and Daydreams, Serial Terbaik Indonesia? yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Tekno