
Presiden Republik Islam Iran mengatakan Amerika Serikat keliru mengira sanksi akan menghentikan rakyat Iran, bukan saja berhenti, rakyat Iran bahkan melanjutkan kemajuan, oleh karena itu Washington berusaha melancarkan konspirasi terhadap Iran.
Sayid Ebrahim Raisi, Senin (17/10/2022) dalam pembicaraan telepon dengan Sultan Oman, Haitham bin Tarik Al Said mengaku bahwa pihaknya menyaksikan level kepercayaan dan partisipasi tertinggi dua negara di arena politik, dan menilai hubungan Tehran-Muscat mengalami pertumbuhan di semua bidang.
Pada saat yang sama, Presiden Iran menekankan tekad Republik Islam untuk mempererat hubungannya dengan Oman. Ia berharap interaksi Iran-Oman dapat tumbuh seperti tahun sebelumnya.
Raisi juga menyinggung kesalahan kalkulasi AS dalam mendukung dan memperburuk kerusuhan yang terjadi baru-baru ini di Iran.
“AS keliru mengira sanksi bisa menghentikan rakyat Iran, tapi ketika melihat rakyat Iran, bukan saja tidak berhenti, bahkan melanjutkan kemajuannya meski disanksi, Washington berusaha melancarkan konspirasi terhadap Iran,” ujarnya.
Presiden Iran menegaskan, “Bangsa Iran di hadapan aksi-aksi permusuhan Amerika Serikat tidak akan bersikap reaksioner, dan tetap memegang inisiatif.”
Di sisi lain, Sultan Oman, Haitham bin Tarik Al Said dalam pembicaraan itu mengatakan, “Hubungan bilateral sebagaimana telah disepakati, sedang mengalami kemajuan, dan kedua bangsa diuntungkan dari hal itu.” (HS)