JurnalPost.com – Problematika sosial yang tak henti-hentinya menghantui negara Indonesia adalah garis kemiskinan. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 adalah sebesar 27,54 juta orang. Tentu saja kita tidak dapat menutup mata dan telinga terhadap angka kemiskinan yang begitu besar ini.
Hal tersebut tentu menjadi sebuah PR berat bagi kita masyarakat Indonesia dan pastinya Kementerian Sosial untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karenanya kami Pejuang Muda Kota Batam berusaha untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Batam khususnya di daerah Tembesi.
Salah Satu Peserta Pejuang Muda, Annisa Royani Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Menjelaskan “Tembesi adalah daerah ketahanan pangan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai Petani Singkong, namun sangat disayangkan melimpahnya hasil panen singkong tersebut hanya sedikit masyarakat yang mampu mengolahnya yang mana hal tersebut membuat seringkali singkong di jual dengan harga yang relatif murah.”

Karena melihat potensi Sumber Daya Alam yang cukup banyak kami Pejuang Muda Kota Batam berinisiatif untuk membangun kembali perekonomian desa Tembesi dengan mengadakan Sosialisasi Program Tembesipreneur Pengolahan Singkong Menjadi tepung Mocaf (Modified Cassava Flour), yang mana dalam acara tersebut para warga khususnya Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) yang menjadi sasaran utama kami agar mereka segera bisa keluar dari Program Keluarga Harapan (PKH).

“Oh saya sangat mendukung dengan adanya adek-adek membuat program seperti ini bisa membuat warga tembesi semakin paham dan saya harap semoga dengan ilmu yang adek-adek sampaikan bisa dipraktekkan secara berkelanjutan oleh warga saya”, tutur Bapak Suroso selaku ketua RT 02 Kelurahan Tembesi pada 15 Desember 2021.
Dengan dukungan dari pemerintah setempat, ibu-ibu KPM PKH pun semangat mengikuti kegiatan mulai dari awal pemaparan, proses produksi hingga akhir acara. Akan tetapi banyak juga dari mereka yang tidak memiliki kesabaran yang tinggi saat mengetahui kalau dalam pengolahan tepung mocaf ini tidak bisa langsung jadi dalam 1 hari di karenakan pembuatan tepung mocaf harus direndam terlebih dahulu selama beberapa hari. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangat mereka dalam mengikuti sosialisasi dan pelatihan pembuatan tepung mocaf.
#KomunikasiUntag
#UnderstandingEnpowering
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren
#EcoCampus
#KampusKompeten
Penulis : Annisa Royani, Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
The post Program Pejuang Muda, Upaya Kementerian Sosial Mengatasi Kemiskinan appeared first on JurnalPost.