

Artikel Oto – Setelah 6 tahun beredar, Hyundai secara resmi akan menghentikan produksi mobil listrik sedannya, Hyundai Ioniq EV. Sedan listrik yang dirakit di pabrik Ulsan, Korea Selatan ini secara resmi akan dihentikan pada Juli 2022 mendatang. Tidak hanya di Korea, Hyundai berencana untuk menyetop distribusi Ioniq ke seluruh dunia.
“Penghentian IONIQ di seluruh dunia merupakan keputusan yang direncanakan lama oleh Hyundai untuk memenuhi permintaan konsumen yang berubah di sektor otomotif,” berdasarkan pernyataan resmi dari Hyundai.
Keputusan Hyundai menghentikan produksi Ioniq EV merupakan keputusan yang sudah lama dipertimbangkan. Alasannya sendiri untuk memenuhi permintaan konsumen yang mulai berubah.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5
Hyundai Ioniq merupakan salah satu pelopor dari mobil listrik Hyundai. Ioniq pertama kali diperkenalkan lewat konsep i-oniq yang debut pada Geneva Motor Show 2012 lalu. Mobil ini diluncurkan secara global pada tahun 2016. Hyundai Ioniq hadir dengan tiga jenis mesin, yaitu hybrid, plug-in hybrid, dan electric vehicles. Di pasar Eropa, Hyundai Ioniq sudah terjual sebanyak 135.692 unit antara akhir 2016 hingga Desember 2021.
Hyundai Ioniq di Indonesia
Ioniq masuk pasar Indonesia sejak November 2020 silam. Mobil listrik asal Korea Selatan ini dipasarkan dalam status CBU (completely built-up) dari Korea Selatan. Berdasarkan data penjualan Gaikindo, Hyundai telah mengimpor 64 unit Ioniq pada tahun 2020. Untuk data penjualan Januari hingga Desember 2021, Hyundai sukses menjual sebanyak 233 unit. Kemudian, untuk data impor periode Januari hingga April 2022, Hyundai sudah mengimpor sebanyak 45 unit.
Meskipun penjualan Hyundai Ioniq akan dihentikan, belum ada tangapan resmi Hyundai Indonesia mengenai hal ini. Hyundai masih menjual Ioniq dalam dua varian di Indonesia, yaitu Prime dan Signature. Ioniq Prime dibanderol dengan harga Rp682 juta, sementara varian Signature dijual dengan harga Rp723 juta.