Jakarta –
Seorang pria berusia sekitar 50-an tahun terjangkit infeksi mengerikan yang disebut ‘Super-Gonore’ atau kencing nanah ekstrem. Ini terjadi setelah pria tersebut berhubungan seks dengan pekerja seks komersial (PSK) tanpa menggunakan kondom di Kamboja.
Setelah ditelusuri, pria tersebut terinfeksi strain baru yang resisten terhadap obat (CDR) dari Neisseria gonorrhoeae. Strain ini memiliki tingkat resistensi yang tinggi pada azitromisin dan resistensi terhadap ceftriaxone, cefixime, cefotaxime, ciprofloxacin dan tetrasiklin.
N.gonorrhoeae ini menjadi perhatian karena banyak kasus yang akhirnya tidak bisa diobati. Para penulis penelitian ini mengatakan bahwa strain ini dapat menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat global yang besar.
Bagaimana kronologi kejadiannya?
Awalnya pria yang tidak disebutkan identitasnya itu berhubungan seks dengan seorang wanita PSK di Kamboja. Namun, lima hari kemudian ia mengeluh buang air kecil yang menyakitkan dan keluar cairan dari uretranya.
Dikutip dari laman Newsweek, pria itu memutuskan pergi ke ahli urologi untuk memeriksakan kondisinya. Ia didiagnosis terinfeksi gonore dan diberikan resep antibiotik pengobatan biasa.
Setelah diberi obat, gejala yang dialaminya mulai mereda. Hasil swab dari sampel uretra, dubur, dan faring menunjukkan negatif bakteri. Tetapi, dari tes PCR yang dilakukan, ternyata sampel uretra pria itu positif gonore.
Diketahui, pria tersebut terinfeksi jenis gonore yang resisten yang dikenal sebagai ‘WHO Q’. Sebelumnya, jenis gonore ini dikaitkan dengan tiga kasus gonore pada tahun 2018 yang terjadi di Asia Tenggara.
Usai melakukan tes, dokter menentukan obat mana yang bekerja paling baik. Pria itu diberikan resep pengobatan tambahan dengan asam amoksisilin-klavulanat selama tujuh hari lagi.
Akhirnya, setelah melakukan perawatan ini pria tersebut dinyatakan bebas gonore. Sampel uretranya negatif N.gonorrhoeae, meski tidak melalui tes PCR.
Namun, sampai saat ini wanita PSK di Kamboja yang berhubungan seks dengan pria tersebut masih belum dilacak.
