3D News Daily Digital Digest melaporkan bahwa vendor Rusia Kraftway telah mendemonstrasikan ASIC v1 dan ASIC v2 SSD terbaru di Innoprom 2022. Keduanya merupakan SSD dengan platform controller PCIe 4 asal Rusia yang rencananya akan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Spesifikasi SSD PCIe 4 Asal Rusia
Kedua SSD diatas sendiri menggunakan controller SSD bernama K1942VK018. Kontroller ini merupalan kontroller SSD domestik pertama yang diciptakan murni oleh para pelaku industri SSD asal Rusia.
Kraftway K1942VK018 adalah produk yang dihasilkan dari peleburan manufaktur 28nm HPC+ TSMC yang memiliki delapan saluran memori. Selain itu, terdapat pula dukungan untuk ONFI 4.0, decode LDPC, RAID, monitoring, dan power manajemen yang optimal.
K1942VK018 dilaporkan memiliki konsumsi daya antara dua hingga empat watt dan memiliki fitur optimasi sistem yang baik untuk SSD. Termasuk juga tersedia fitur bernama half-height/half-length (HHHL), M.2, dan menggunakan form factor Enterprise and Data Center SSD Form Factor ( EDSFF).
Tersedia Varian MLC, TLC, QLC
Kraftway ASIC v2 hadir dengan beberapa varian yang menggunakan metode 3D MLC, TLC, dan QLC NAND. Perusahaan sendiri memaparkan bahwa mereka menggunakan chip dari Kioxia (sebelumnya Toshiba Memory), Micron dan YMTC (Yangtze Memory Technologies Co.).
Selain itu, ASIC v2 secara khusus menggunakan memori GS Nanotech Rusia yang terbuat dari Micron dan Kioxia NAND. SSD ini menggunakan antarmuka PCIe 4.0 x4 dengan kapasitas storage hingga 16TB. Performa nya pun tak mengecewakan untuk kecepatan standar nya ada di angka 1.500 MBps, selain itu kecepatan baca dan tulis acak masing-masing lebih dari 200.000 IOPS dan 150.000 IOPS.
Rencana Produksi
Kraftway berencana untuk memulai produksi massal controller SSD ini pada tahun 2023. Menurut laporan terbaru dari Habr, perwakilan dari Kraftway mengatakan bahwa pabrikan Rusia telah menandatangani kesepakatan dengan pembuat chip China YMTC untuk melakukan produksi bersama.
Kraftway sendiri pada awalnya bermitra dengan TSMC sebelum sanksi keuangan yang dikenakan pada Rusia karena invasi terakhir ke Ukraina. Namun akibat dari adanya perang Rusia Ukraina akhirnya kemitraan tersebut putus ditengah jalan.
Baca juga: