Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Perjalanan Kopaja: Dari Jalanan Ibu Kota ke Sistem Transjakarta
JurnalPost.com – Kopaja, armada bus kota berjenis medium bus, pernah menjadi tulang punggung transportasi umum di Jakarta pada era 1980-an hingga awal 2000-an. Sebelum kehadiran Transjakarta pada 2004, Kopaja menjadi pilihan utama mobilitas warga Ibu Kota.
Namun, seiring hadirnya layanan Transjakarta yang lebih modern dan melayani beragam rute, dominasi Kopaja perlahan mulai meredup.
Penurunan jumlah penumpang menyebabkan banyak armada Kopaja beroperasi dengan kondisi yang jauh dari kata layak.
Munculnya Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi, yang mewajibkan peremajaan angkutan umum setelah usia 10 tahun, menambah tantangan baru. Banyak pemilik Kopaja kesulitan memenuhi ketentuan ini karena keterbatasan dana.
Meski menghadapi berbagai kendala, upaya pembaruan tetap dilakukan. Sebelum bergabung dengan Transjakarta, Kopaja sempat berinovasi dengan meluncurkan unit berpendingin udara, yakni Kopaja AC, untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.
Pada tahun 2015, Kopaja resmi bergabung dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) sepakat menerapkan sistem pembayaran berbasis rupiah per kilometer, menggantikan skema setoran harian dari penumpang.
Mantan Ketua Kopaja, Nanang Basuki, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota DKI Jakarta.
“Jadi, Kopaja akan bekerja sama dengan PT Transjakarta dan menggunakan sistem rupiah per kilometer,” ujar Nanang.
Transformasi Kopaja tak hanya menyangkut armada, tetapi juga budaya kerja para pengemudi. Mengubah kebiasaan lama para sopir, seperti ugal-ugalan, merokok di dalam bus, hingga sikap seenaknya, menjadi perilaku yang tertib dan taat aturan bukan perkara mudah.
Pengelola Kopaja melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, pelatihan, hingga penegakan aturan yang ketat untuk membentuk citra baru yang lebih positif di mata masyarakat.
Transformasi Kopaja menjadi bagian dari ekosistem Transjakarta menandai babak baru dalam sejarah transportasi umum Jakarta, sekaligus menjadi contoh bagaimana inovasi dan kolaborasi dapat menghidupkan kembali moda angkutan yang hampir tersingkirkan.
Cerita ini mengingatkan kita bahwa dahulu Jakarta berhasil merubah wajah bus kota yang penuh asap hingga sekarang menjadi angkutan yang dicintai masyarakat nya.
The post Perjalanan Kopaja: Dari Jalanan Ibu Kota ke Sistem Transjakarta appeared first on JurnalPost.