JurnalPost.com – Hari Disabilitas Internasional diperingati tanggal 3 Desember setiap tahunnya.Peringatan HDI ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerima kehadiran para disabilitas. Berdasarkan data dari PBB, lebih dari satu miliar orang, atau sekitar 15 persen dari populasi dunia, hidup dengan disabilitas. Sebanyak 80 persen di antaranya tinggal di negara berkembang.Dilansir dari situs resmi PBB, peringatan tahunan Hari Disabilitas Internasional pertama kali diproklamirkan pada tahun 1992 oleh resolusi Majelis Umum PBB 47/3. Hal ini dilakukan PBB dengan tujuan untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat.
Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2022 masih membekas sampai hari ini. Dalam hal ini, Unit Kegiatan Mahasiswa Gempita (UKM Gempita), masih merayakannya pada 8 Desember 2022. Meskipun demikian, suasana peringatan HDI tersebut tetap terasa hangat dan sangat meriah. Dalam peringatan HDI kali ini, Gempita menghadirkan penampilan-penampilan yang sangat luar biasa dari beberapa instansi. Adapun yang dihadirkan yaitu dari beberapa sekolah-sekolah SLB yang ada disikitar Malang.
Peringatan HDI kali in dilaksanakan digedung A 19 Universitas Negri Malang, pada hari kamis 8 Desember pukul 7.00 sampai denggan 13.00 WIB.Gempita merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang ada di Universitas Negri Malang, bergerak sebagai mahasiswa yang peduli inklusi dan disabilitas. Salah satu kegiatan yang menjadi program mereka adalah peringatan hari Disabilitas Internasional. Gempita memperingati HDI dengan menyusun serangkain acara yang juga melibatkan para disabilitas.
Banyak para pelajar dan para mahasiswa disabilitas yang juga ikut hadir untuk memeriahkan hari disabilitas yang diselenggarakan oleh UKM Gempita tersebut. Mereka diantaranya adalah tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tuna daksa. Mereka menampilkan bakat-bakat yang miliki. Adapun penempalin mereka yaitu berupa tarian, musikalisasi, pembacaan ayat Al-quran, pertunjukkan band, dan yang tidak kalah hebatnya mereka juga berani menyuarakan hak mereka sebagai disabilitas melalui sebuah orasi. Hal ini sangat mendukung acara yang penuh kemeriahan bagi semua pihak yang ikut serta didalamnya.
Kemudian, ada juga bagian dari acara yang juga tak kalah menariknya dari penampilan-penampilan yang sangat menghibur tersebut yaitu yang berupa ‘Talkshow’ yang memperkenalkan 2 buah buku yang telah terbit. Buku pertama berjudul ‘Buku Saku Mahasiswa berkebutuhan Khusus’, dan buku kedua yang berjudul ‘Pendampingan dan Pelayanan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus. Kedua buku tersebut diterbitkan oleh Sup-pusat Pengembangan dan Pelayanan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus. Masing-masing buku tersebut diperkenalkan dengan maksud untuk memperkenalkan bagaimana pelayanan pelayanan yang ada bagi mahasiswa berkebutuhan khusus yang ada di Universitas Negri Malang. Demikian pula buku ini yang nantinya juga dapat membantu para disabilitas yang ada di Universitas Negri Malang untuk dapat merasakan kampus yang akses bagi mereka.
Buku ini dibuat sebagai sarana bagi para volunteer dan para mahasiswa disabilitas untuk saling memahami bagaimana mengolah, menanggapi, memberikan keaksesan bagi mahasiswa disabilitas UM. Dengan demikian di hari Disabilitas Internasional kali ini, ada suatu hal yang baru yang dapat menjadi motivasi kedapannya untuk memajukan kampus yang inklusi nagi para para mahasiswa berkebutuhan khusus yang ada di UM. Saat memperkenalkan buku-buku tersebut, terlihat beberapa orang yang bertanya kepada pemberi talkshow. Mereka menanyakan seputaran anak berkebutuhan khusus dan kaitannya dengan lingkungan sekitar. Hal ini juga dapat dihubungkan kedalam isi buku yang dibuat tersebut.
Oleh: Tania Fransiska Hutabalian Mahasiswa Universitas Negeri Malang
The post Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Universitas Negeri Malang appeared first on JurnalPost.
