JurnalPost.com – Teknologi digital telah mempengaruhi manusia dalam berbagai hal dari ekonomi, sosial, politik, dan bahkan dalam kehidupan pribadi setiap manusia. Sekarang ini yang akan menghadapi era Society 5.0 lebih menekankan kepada upaya menempatkan manusia sebagai pusat inovasi (human centered) dengan tetap bebasis teknologi (technology based). Kemunculan society 5.0 dibutuhkan trobosan-trobosan yang bagus dalam upaya menghadapi tantangan yang akan ditimbulkan. Untuk menghadapi kompleksitas kondisi kehidupan masyarakat era Society 5.0, Jepang sebagai negara maju yang dikenal menemukan berbagai teknologi canggih telah memperkenalkan konsep Society 5.0 dimana masyarakat telah berkembang sampai dititik mampu memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kesejahteraannya. Konsep Society 5.0 adalah konsep masyarakat masa depan yang dicita-citakan oleh pemerintah Jepang (Mayuni Fukuyana dalam Umar al Faruqi 2019).
Sekarang ini yang serba teknologi sudah merupakan hal yang lumrah dikalangan masyarakat mulai dari yang muda hingga tua, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Perubahan pola pembelajaran dituntut untuk melakukan pembaharuan mengikuti dinamika perubahan zaman yang semakin pesat dipicu oleh perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi yang semakin meningkat menuntut para generasi muda untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dengan benar dan bijak. Pada masa ini masyarakat dituntut untuk mampu menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang tercipta di era revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Dan dalam menghadapi era society 5.0 dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, ada tiga hal yang harus dimanfaatkan antara lain internet of things(IoT),Virtual/Augmented reality dan pemanfaatan Artifical Intelligence (AI) dapat dimanfaatkan pula dalam berbisnis.
Apa Peluang Digitalisasi UMKM Bagi Pelaku Bisnis Diera Society 5.0
Perkembangan teknologi diera digital yang semakin banyak dimanfaatkan para pelaku bisnis kreatif yang menjadikan dunia maya sebagai wadah mencari keuntungan sebesar-besarnya terutama untuk memperdagangkan usahanya, menawaran jasa antar bahkan menyediakan kebutuhan konsumen dan lain sebagainya. Untuk peluang bisnis Umkm saat ini tidak terbatas, melihat kemajuan saat ini berbasis digital dan mudah diakses telah mengalami peningkatan yang signifikan diberbagai pelosok daerah, dan sangat menjanjikan.
Namun hal ini juga berdampak bagi pelaku bisnis secara langsung, salah satunya di provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang merupakan salah satu kepulauan di Indonesia yang berpotensi dalam bidang bisnis, Tidak dapat dipungkiri lagi perkembangan teknologi mempermudah para pelaku bisnis, seperti dana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil ataupun kurangnya modal usaha dan tempat, orang bisa menjalankan usaha dengan memanfaatkan teknologi melalui media sosial, market place akan terbentuk dengan mudah, dalam hal ini peran pemerintah dan perbankan sangat penting terutama berkaitan dengan pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi agar produk usaha kecil tetap bertahan. Namun hal ini juga didukung karena besarnya minat konsumen terhadap metode penggunaan teknologi. Dimana menjadikan teknologi sebagai tempat usaha atau dikenal sebagai belanja online, ataupun jasa online Sehingga para konsumen tidak perlu repot-repot datang ke toko, tidak perlu keluar rumah dan biasanya relatif murah serta banyak pilihan.
Banyak sekali daerah dan berbagai macam dagangan yang bertebaran, peminat konsumen yang berbelanja secara langsung juga banyak namun baru-baru ini belanja online menjadi trend dikalangan masyarakat hal ini berdasarkan riset dari Store.sirclo.com dimana menyatakan “Belanja online merupakan tren yang meningkat dari tahun ketahun’’dan menurut survey yang dilakukan oleh Data indonesia com.id pada periode 25 agustus-10 september 2022, frekuensi belanja online di indonesia rupanya masih cukup tinggi berdasarkan hasil survey mayoritas responen(43,2%) mengatakan bahwa frekuensi belanja online mereka tidak mengalami perubahan dibandingkan ketika kasus covid -19 masih tinggi (PPKM Darurat). Bahkan sebanyak 37,7% responden mengakui bahwa frekuensi belanja online mereka semakin meningkat.sementara sisanya (19,1%) mengatakan bahwa mereka semakin jarang belanja online. Tetapi dibalik kelebihan pasti ada kekurangan hal ini sudah menjadi hukum alam yang berlaku, dibandingkan berbelanja secara online berbelanja secara langsung juga mempunyai kelebihannya sendiri seperti dapat melihat secara langsung kualitas suatu produk yang diinginkan, cacat atau tidaknya suatu produk tersebut, tidak dipungut biaya antar,transaksi lebih aman selain itu tidak perlu khawatir akan adanya kegagalan dalam pembayaran serta penipuan. Digitalisasi UMKM adalah upaya mengubah pelaku bisnis dalam membeli dan menjual melalui pemanfaatan teknologi.
Apa Saja Tantangan Yang Dihadapi Dalam Digitalisasi UMKM Bagi Pelaku Bisnis?
Pelaku ekonomi UMKM menghadapi tantangan penguasaan teknologi, mulai dari belum meratanya akses internet, minimnya informasi pembayaran digital dan mahalnya ongkos logistik. Pemerintah mencatat 31 juli 2020 baru 9,4 juta Usaha Mikro Kecil Dan Menengah ( UMKM) masuk ekosistem digital, masih terlalu sedikit dibandingkan jumlah seluruh pelaku sektor ini mencapai 60 juta. Para umkm tersebut perlu dibimbing dan mendapat pendampingan agar bisa mengembangkan kapasitas digital mereka, berikutnya adalah belum meratanya akses instrastruktur internet di sejumlah wilayah pedesaan dan pelosok. Direktur integrated operation PT Uni Lever Indonesia Tbk Enny Hartati Sampurno mengatakan sekita 20-25% UMKM yang berada diwilayah pedesaan tidak memiliki ponsel pintar dan jaringan internet yang memadai. Belum meratanya intrastruktur internet ini tergambar dari data kementrian komunikasi dan informatika( Kominfo), yang mencatat per 31 juli 2020 ada sekitar 15% atau 20.000 dari total 83.000 desa di Indonesia belum mendapat akses internet yang layak.
Peran Pemerintah dalam Memberdayakan UMKM Go Digital Era Society 5.0
Presiden RI Joko Widodo dalam rapat kabinet indonesia maju melalui video conference di istana Merdeka, Jakarta pada Rabu 15 April 2020 telah meminta pada jajarannya agar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus diberi peluang untuk berproduksi terutama di sektor pertanian, industri rumah tangga, warung tradisional dan sektor makanan dengan protokol kesehatan yang ketat, artinya peluang untuk menjalankan usaha bagi pelaku UMKM tetap diberikan perhatian penuh oleh pemerintah, Bapak Presiden juga telah memerintahkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati untuk membantu pelaku UMKM dalam bentuk fasilitas keringanan yakni subsidi bunga, penundaan pembayaran pokok, dan pemberian tambahan kredit moda kerja. Peluang lain untuk UMKM adalah berupa pencanangan gerakan 100.000 UMKM Go Online secara bersama-samadi 30 kota atau kabupaten di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia.
Oleh: Rasi Anjani
The post Peran Teknologi di Era Society 5.0 dalam Berbisnis Melalui Dunia Digital Terhadap UMKM appeared first on JurnalPost.