

Jakarta –
Baru-baru ini heboh 28 anak dilaporkan meninggal dunia dalam tiga bulan terakhir di Gambia, Afrika Barat. Otoritas kesehatan setempat menduga laporan kematian tersebut berkaitan dengan paracetamol.
“Puluhan anak (di bawah usia lima tahun) telah meninggal dalam tiga bulan terakhir,” kata direktur layanan kesehatan Gambia, Mustapha Bittaye, dikutip dari Reuters.
“Autopsi menunjukkan kemungkinan kaitan dengan paracetamol,” katanya, mengidentifikasi seluruh kasus kematian sebelumnya mengonsumsi sirup paracetamol.
Terkait hal itu, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Dr Dra Lucia Rizka Andalucia, Apt, M Pharm, MARS mengungkapkan bahwa paracetamol tidak menyebabkan kematian. Menurutnya, kejadian tersebut kemungkinan hanya kebetulan.
“Nggak (menyebabkan kematian), itu coincidence aja,” tuturnya saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2022).
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga menyebut kecil kemungkinan penyebab meninggalnya puluhan anak di Gambia terkait dengan paracetamol, namun tetap memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Adapun pengumuman resmi penyebab puluhan anak meninggal dikaitkan dengan paracetamol akan diungkap beberapa hari ke depan.