Naas, Kolektor NFT Diretas Rugi Rp 28,5 Miliar

NFT atau non-fungible token kini telah mulai ramai digunakan oleh sebagian orang untuk melakukan jual-beli aset, investasi dan marketing. Bahkan NFT sudah diakui akan menjadi salah satu aset paling berguna di Metaverse mendatang.

Maka tak heran, banyak juga orang yang mengincar atau ingin mendapatkan NFT tersebut. Nah baru-baru ini terdapat kabar baru yaitu bocornya data NFT hilang diretas dalam jumlah banyak. Akibatnya banyak para kolektor atau pengoleksi NFT mengalami kerugian dalam jumlah yang besar pula, keseluruhannya mencapai Rp 28,5 Miliar.

Mengapa NFT Bisa Diretas?

Melansir situs Liputan6, Banyak spekulasi yang menyebutkan kalau NFT hilang diretas akibat banyak korban yang mengklik link phising di Internet. Menanggapi hal ini, OpenSea selaku e-commerce NFT langsung melakukan tindakan pencegahan perdangan NFT yang bersifat curian.

Meski begitu, tidak dapat menjamin bahwa kerugian pemiliki NFT dapat diatasi dan diganti rugi. Sebab keuntungan dari NFT tidak seperti gambar atau foto digital biasa, melainkan NFT dapat mengubah aset difital seperti barang, foto, video dan lain-lain menjadi miliknya secara utuh dan bisa diperjual belikan.

Dengan demikian, pemilik NFT bisa diverifikasi keasliannya dan dibuktikan siapa pemilik aslinya. Inilah mengapa jika aset NFT sangat sulit untuk dicuri, tapi tetap bisa jika akunnya dibobol dan mentransfer aset NFT tersebut ke akun lainnya.

Efeknya Berpengaruh ke Banyak Hal

Tahukah kamu bahwa fungsi NFT bisa memiliki berbagai ragam, bukan hanya untuk project dan aset saja. Contohnya pada industri gaming, terda[at beberapa game yang menggunakan aset NFT didalamnya seperti Axe Infinity.

Sementara untuk kepemilikan, NFT banyak digunakan orang sebagai alat untuk membuktikan keaslian dari suatu aset foto, video dan hal digital lainnya.