Merangkai Nyawa Dengan Memenuhi Panggilan Jiwa

Merangkai Nyawa Dengan Memenuhi Panggilan Jiwa
Picture: Bapak M. Fiqih.m (wadanru)

Kisah Pemadam Kebakaran Yang Jarang Diketahui ’’

Oleh: Raefly Ihza Tri Putra
Mahasiswa IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

JurnalPost.com, Kabupaten Cirebon – Dibalik ketegangan dalam melawan api yang membara serta asap hitam yang menguap, terdapat sosok pemberani dan mempunyai tekad yang kuat serta sigap menghadapi marabahaya dalam melindungi banyak nyawa. Salah satunya adalah sosok bapak Muhammad Fiqih .M selaku wadanru dari korps pemadam kebakaran. Beliau sudah mengabdi sebagai pemadam kebakaran selama 11 tahun, beliau telah membuktikan dedikasinya dalam melindungi serta sigap dalam memenuhi panggilan si jago merah.

Bapak Muhammad Fiqih adalah sosok yang cukup dikenal dalam pemadam kebakaran yang ada kota cirebon. Sebagai Wakil Komandan Regu (Wadanru), beliau memiliki tanggung jawab yang besar dalam memimpin dan melatih tim pemadam kebakaran. Namun, pekerjaannya sebagai pemadam kebakaran tidak hanya sebatas jabatan, tetapi juga merupakan panggilan jiwa yang kuat yang memotivasi setiap tindakan yang ia lakukan.

Sebagai wadanru, beliau memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam mengawasi dan mengordinasikan para petugas pemadam kebakaran, tugas nya mencakup pelatihan team, dan memastikan keselamatan serta keberhasilan dalam setiap tugasnya. Disamping itu aktivitas yang dilakukan sehari – hari di pemadam kebakaran yang berada di jalan terusan pemuda no.6 kecamatan kesambi, kota Cirebon adalah dimulai dari masuk kerja jam 07.30 pagi sampai pulang lagi jam 07.30 malam. Untuk kegiatan rutinnya selama piket adalah 07.30 pagi masuk lalu absen, kemudian dilanjut apel pagi, setelah apel pagi lalu melaksanakan bersih – bersih di area kantor setelah itu lanjut dengan cek kendaraan dan cek peralatan rescue, jadi pengecekan kendaraan, serta alat rescue itu sangat penting jika terjadi kejadian kita sudah stanby dan ready. Walaupun tugas yang beliau terima cukup berat tetapi beliau menjalani tugasnya dengan penuh dedikasi yang tinggi.

Muhammad Fiqih lahir dan dibesarkan di kuningan, jawa barat, Alasan utama bapak Fikih memilih menjadi pemadam kebakaran adalah karena panggilan jiwa yang teramat kuat. Ia menyadari bahwa tidak semua orang mampu menghadapi bahaya dan kepanikan yang datang dengan kebakaran. Namun, beliau merasa memiliki kewajiban moral untuk melindungi masyarakat dan memberikan bantuan dalam situasi yang penuh bahaya tersebut. Baginya, setiap nyawa yang berhasil diselamatkan adalah hadiah terbesar yang dapat diberikan kepada orang-orang yang mempercayakan hidup mereka pada pemadam kebakaran.

Menjadi pemadam kebakaran juga memiliki tantangan cukup besar. Risiko fisik dan tekanan mental yang dialami setiap hari adalah bagian tak terpisahkan dari pekerjaan ini. Bapak Fikih dengan tegas menjelaskan bahwa disiplin diri dan pelatihan yang baik adalah kunci untuk menghadapi semua tantangan ini. “Kami selalu berlatih dan berkoordinasi dengan baik. Ini adalah pekerjaan tim, dan kepercayaan satu sama lain adalah landasan kuat dalam menjalankan tugas kami dengan aman dan efektif.”

Beliau memiliki pengalaman semasa dia bertugas Bapak fikih yang menjabat menjadi wadanru dia memiliki kisah dan moment yang menarik bagi beliau yang tidak bisa ia lupakan, di suatu hari dia menceritakan saat dimana ia mendapat panggilan telefon / pengaduan dari masyarakat yang masuk. Dimana waktu itu ada seekor kucing yang terjebak diatas pohon di halaman gedung kedokteran unswagati, kucing tersebut lalu di rescue oleh para petugas pemadam kebakaran lalu saat kejadian tersebut bapak fikih yang selaku wadanru ikut mendampingi para petugas pemadam kebakaran saat proses evakuasi seekor kucing tersebut berlangsung. Namun tak jarang ketika sedang bertugas menjalankan misi atau selama evakuasi saat kebakaran para petugas mendapatkan bayaran termahal dari masyarakat yaitu adalah ucapan terimakasih banyak dari masyarakat serta doa dan dukungan untuk para petugas pemadam kebakaran.

Meskipun pekerjaan sebagai pemadam kebakaran dapat melelahkan, Bapak Fikih menemukan dukungan dalam keluarga dan teman-temannya. Mereka adalah pilar dukungan yang memberikan kekuatan dan semangat saat beliau menghadapi tantangan sehari-hari. Beliau sangat berterima kasih kepada istri dan anak-anaknya yang selalu mendukungnya dalam menjalani panggilan jiwa ini. Namun, di balik keberanian yang tak tergoyahkan, beliau juga memiliki sisi manusiawi yang jarang terlihat. Dibalik seragam dan helm yang mengesankan, ia adalah seorang suami dan ayah. Setiap kali meninggalkan rumah untuk menanggapi panggilan darurat, ia meninggalkan keluarganya dengan hati yang cemas. Namun, keluarga bapak Fikih juga memahami dan mendukung pilihan hidupnya sebagai pemadam kebakaran. Mereka tahu bahwa keselamatan dan kemanusiaan adalah hal yang utama.

Bagi mereka yang telah mengabdikan hidup mereka sebagai pemadam kebakaran, tantangan yang mereka hadapi bukanlah hal asing. Setiap kali mereka melangkah ke dalam kobaran api, setiap detik bisa menjadi pertaruhan antara hidup dan mati Namun, perjalanan seorang pemadam kebakaran tidak hanya berisi momen dramatis seperti itu. Di balik ketegangan dan bahaya yang mereka hadapi, tersembunyi pula sisi emosional yang perlu mereka hadapi. Mereka sering kali menyaksikan pemandangan mengerikan, menghadapi trauma, dan menanggung beban mental yang berat. Keberanian mereka dalam menghadapi kobaran api seringkali datang dengan harga yang mahal.

Oleh karena itu, kesadaran akan kesehatan mental dan perawatan diri telah menjadi bagian penting dari kehidupan seorang pemadam kebakaran. Stasiun pemadam kebakaran memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan emosional dan mental para pahlawan ini. Program-program dukungan kesehatan mental, termasuk konseling dan debriefing pasca-trauma, ditawarkan untuk membantu mereka mengatasi tekanan dan stres yang mereka hadapi dalam tugas mereka. Kehadiran pemadam kebakaran dalam masyarakat juga tidak terbatas pada saat-saat darurat. Mereka terlibat dalam kegiatan sosial dan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan kebakaran dan keselamatan masyarakat. Dengan mengunjungi sekolah-sekolah dan mengadakan pertemuan komunitas, mereka berupaya membangun hubungan yang kuat dan mendorong kesadaran akan keselamatan di antara warga.

Kehadiran pemadam kebakaran dalam masyarakat juga tidak terbatas pada saat-saat darurat. Mereka terlibat dalam kegiatan sosial dan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan kebakaran dan keselamatan masyarakat. Dengan mengunjungi sekolah-sekolah dan mengadakan pertemuan komunitas, mereka berupaya membangun hubungan yang kuat dan mendorong kesadaran akan keselamatan di antara warga dan masyarakat.

The post Merangkai Nyawa Dengan Memenuhi Panggilan Jiwa appeared first on JurnalPost.

SOURCE

Recommended
Oleh: Fitriani Hayuning Asih JurnalPost.com – Hidup merupakan status bagi…