Mengenal Carpal Tunnel Syndrome, Bedanya dengan Trigger Finger dan De’Quarvain

Mengenal Carpal Tunnel Syndrome, Bedanya dengan Trigger Finger dan De’Quarvain

Mengenal Carpal Tunnel Syndrome, Bedanya dengan Trigger Finger dan De'Quarvain

Mengenal Carpal Tunnel Syndrome, Bedanya dengan Trigger Finger dan De'Quarvain

Jakarta

Sering merasa kebas atau kesemutan pada tangan? Hati-hati, bisa saja tanda-tanda tersebut merupakan gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Sebagai informasi, pada tangan manusia ada kanal yang terbentuk dari struktur tulang-tulang pergelangan tangan dan beratapkan ligamen (carpal transversal). Karena terbentuk dari struktur tulang dan ligamen yang berfungsi seperti dinding padat, ukuran kanal ini tidak berubah.

Kanal yang disebut Kanal Carpal ini berisikan tendon fleksor, selubung tendon, serta saraf yang mengatur fungsi gerak dan rasa pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan setengah jari manis. Meski terbentuk dari struktur padat dan bersifat tetap, bukan berarti kanal ini bebas dari gangguan.


Penyebab Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Secara umum, terdapat dua hal yang menyebabkan terjadinya CTS. Di antaranya:

1. Peningkatan tekanan dari dalam kanal karpal yang disebabkan karena perubahan keseimbangan cairan dalam tubuh. Misalnya terjadi pada:

  • Ibu hamil
  • Wanita yang menopause
  • Menggunakan kontrasepsi oral
  • Orang dengan obesitas
  • Pasien gagal ginjal
  • Hipotiroid
  • Pasien gagal jantung
  • Memiliki tumor atau kista
  • Patah tulang (fraktur) pada pergelangan tangan
  • Peradangan sendi (arthritis)
  • Perubahan bentuk tangan (deformitas akibat patah tulang
  • Leas sendi (dislokasi)
  • Pendarahan internal yang signifikan

2. Peningkatan tekanan dari luar kanal karpal yang disebabkan karena pemakaian sarung tangan yang terlalu sempit. Selain itu, adanya perubahan kontur kanal carpal yang menyebabkan perubahan volume kanal karpal.

Kondisi ini bisa terjadi akibat pergelangan tangan digunakan untuk menekuk dan mengangkat secara berulang dan dalam waktu lama. Mengetik atau penggunaan mouse juga termasuk dalam jenis aktivitas yang dimaksud.

Penyebab lainnya yang memicu CTS adalah gangguan fungsi saraf yang bisa terjadi akibat dari:

  • Diabetes
  • Konsumsi alkohol
  • Defisiensi vitamin
  • Paparan toksin

Gejala CTS

Gejala yang timbul akibat CTS dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

  1. Pada tahap awal, pengidap akan sering terbangun di malam hari karena merasa kebas, kesemutan, tersayat, terbakar, dan rasa ‘penuh’ atau bengkak pada tangan, padahal enggak ada pembengkakan. Biasanya rasa nyeri akan hilang setelah mengibaskan tangan.
  2. Pada tahap kedua, rasa kebas atau kesemutan muncul pada siang hari atau sepanjang hari, terutama saat melakukan aktivitas yang melibatkan pergelangan tangan. Pada tahap ini, kekuatan tangan bisa berkurang, akibatnya benda yang sedang dipegang bisa terjatuh.
  3. Jika terus berlanjut, pengidap akan mengalami rasa kebas yang menetap dan ibu jari menjadi lemah akibat menipisnya jaringan otot (athrophy).

Apa Bedanya CTS dengan Trigger Finger dan De’Quarvain?

Tak hanya CTS, kondisi lain seperti Trigger Finger dan De ‘Quervain juga menyebabkan gangguan pada tangan.

Trigger Finger sendiri merupakan kondisi ketika jari tertahan dalam posisi tertekuk dan sulit diluruskan. Kondisi ini bisa terjadi di jari manapun yang memiliki tendon fleksor (berfungsi menekuk jari).

Meski cukup banyak terjadi, kebanyakan kasus penyebab trigger finger tidak diketahui secara pasti. Walaupun begitu, gerakan berulang yang berlebihan (overuse) berisiko menyebabkan terjadinya Trigger Finger. Selain itu, diabetes, asam urat (gout), penyakit ginjal, kelainan penyimpanan glikogen, dan rheumatoid arthritis juga berisiko menyebabkan Trigger Finger.

Sedangkan De ‘Quervain merupakan peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada tendon di sekitar ibu jari. Kondisi ini terjadi akibat penggunaan berlebihan (overuse) dan gerakan berulang pada pergelangan tangan.

kondisi ini kerap dialami oleh para ibu, terutama ibu baru. Dalam masa-masa awal menjalani peran sebagai ibu, pergelangan tangan menjadi bagian tubuh yang kerap digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Mulai dari menggendong, menjemur, memandikan, hingga menyusui bayi.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila mengalami gejala seperti yang sudah disebutkan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah ortopedi konsultan hand and microsurgery. CTS yang telah mencapai tingkat lanjut memerlukan penanganan ekstra dan waktu penyembuhan yang lebih lama. Hasil dari tindakan pun lebih sulit diprediksi, sehingga tetap ada kemungkinan bagian tangan yang terdampak CTS tidak sepenuhnya kembali seperti semula setelah operasi.

Dokter biasanya akan melakukan analisis berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien serta melakukan pemeriksaan fisik. Pasien juga dapat dirujuk untuk melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui lokasi, tingkat, serta penyebab CTS.

Ditulis oleh:

dr Oryza Satria, SpOT (K)

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery
Orthopedic Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya


Idrtimes

Recommended
Jakarta, Tekno – Ketika platform media sosial sudah menjadi bagian…