Oleh: Denmas Amirul
Bulir-bulir rindu mulai membasahi asa
Pun bening-bening kasih sayang mewarnai lukisan alam
Memberikan nuansa indah tak terbantahkan malam
Karena sebuah hati yang sedang berusaha menyembunyikan pesona
Meski rasanya berdebar-debar sendiri di dalam sana
Seolah berkecamuk dan ingin melepaskan semua gejolak
Namun nyatanya berat mengakui keberadaan nada
Yang terus mengalirkan sesak membara sekuat apapun menolak
Itulah mungkin yang dikatakan jatuh cinta
Tanpa memandang usia pun rahasia
Selama masih pada semesta yang sama
Berharap ada yang disebut penyatuan rasa
Namun ternyata keberanian itu tiada
Hanya menutup kata dari ungkapan jiwa
Menjadikan ini sebuah kisah tak lengkap
Tentang cinta yang tak terungkap
…
Pernahkah kalian merasakan jatuh cinta tanpa sengaja? semuanya datang begitu saja tanpa diduga. bersama seseorang yang mulanya kalian anggap teman. Sama hal-Nya lagu Maudy Ayunda yang berjudul “TIBA-TIBA CINTA DATANG”., dan beginilah kisahnya …
Kisah ini bermula di 6 tahun yang lalu . awal ku melihatnya mungkin menjadi sebuah pertanyaan besar yang didasari rasa penasaran. Mulanya kita hanya sebatas kenal dan menjadi kawan karib aku tak pernah tahu kapan tepatnya cintaku bersemi namun aku meyakini rasa itu tumbuh subur ditentan waktu akhir juni. Aku yang sebegitu penasaran dengan indentitas nya , hobi dan karakter seperti apa yang menjadi dambaanya. Perlahan tapi pasti aku mencari tahu hal tersebut melalui kawan dekatnya karena aku pula menyadari diposisi tersebut akau adalah remaja yangs elalu gagal dalam hal asmara, entah atau keterbelakangan ku yang kurang menwan atau malah kemunduran fikiran yang menjadi pusat perhatian.
Pada pandangan pertama, saya belumtidak langsung jatuh cinta. Karena niat awalnya hanya untuk mengenal, kemudian yang tadinya asik ngobrol sering berada satu forum yang sama membahasa dinamika problem tersebut juga karena epekaanya dan totilatasnya dalam mengemban tugas dan tanggung jawab, inilah yang membuat saya akhirnya untuk mengsusikan sebuah rasa nyaman dalam berkawan . rasa itu semakin menjadi jadi saat vestival pidato aku yang dipercaya kawan kawan untuk menjadi perwakilan dengan rasa ketidakpecayaan mulanya, dia kembali hadir dengan meyakinkan ntah kenapa hatiku mu;ai berdetak kencang dan merasakan sebuah gegesekan asmara yang begitu hebat.
Kalo bahasa Jawa bilang adalah tresno jalaran songko kulino, saya meyakini bahwa trsesno jalaran songko berkawan kemudian sayang, begitulah kira-kira yang menggambarkan posisi apa yang saya rasakan yang sama sekali tidak pernah kuduga.
Pasca vestval tersebut Percakapan demi percakapan terus berjalan , dimulai dari yang akhirnya minta nomor HP dan dikasihnya pula . Sampai akhirnya saya berencana untuk mengajak dia pergi jalan-jalan pada hari Sabtu sore nanti , karena seperti pepatah ” Bilamana malam Minggu tiba , anak muda mengatur rencana dengan wakuncar atau Waktu Kunjung Pacar ” . Dan dia bilang mau .
Semenjak momen komonitas itu , saya coba chatting dengan dia dan itu terus berlanjut , dimulai dari hal misalnya ” Udah makan belum ? Jangan lupa makan ya ” . Terus lagi ” Oh ya jangan lupa jaga juga sholatnya ya ” . Dan masih banyak lagi tentang isi chatting saya dengan dia yang berakhir dengan ucapan ” Oh ya , selamat beristirahat ya selamat tidur dan selamat beristirahat . Semoga mimpi indah untuk kamu ” .
Kemudian , hari yang dinanti pun tiba . Yaitu pada tanggal 9 Juli 2017, saya mmemberaikan diri untuk menyampaikan apa yang menjadi kegundahan rasa hati, rs aitu semakin kencang pada pukul 15.00 diruang refleksi pribadi saya , saat itu saya merasakan betul akan semakin rindu , semakin rindu juga semakin jatuh cinta , semakin cinta akan tumbuh rasa sayang dihati.
Dan , saya memberanikan diri , Assalamualikum Fitriana, ntah kenapa hati ku gundah gulana saat mendapat kabar darimu, hatiku merasa asing saat kau tak ada kabar, aku kembali menyakan pada pesan singkat ini apa kah ini yang dinamanakan rasa cinta, mulanya ia tak menjawab mulanya ia malu akan apa yang sebetulnya kami pendam. Dan apada poin pentingnya kita merajut sebuah janji untuk salaing menjga satu sama lain meskipun apada akhirnya saya melakukan beberapa kesalahan fatal ayang tentu tak mungkin daat dimaafkan juga, namun saya sadar dan yakin ini bahwa kau adalah orang yang dikirmkan tuhan untukmmenadmpingi hingga akhir cerita ini dibuat..
Dalam bait pertulisan ini saya hanya ingin menyampaikan bahwa apa yang kita lalaui adalah sejarah cerita kita dalam melangsungkan apa yang disebut dengan tujuan kelak ahri yang kemudian akan menjadi tanggung jawab cinta, meski kusadar apa yang kulakukan hari ini tentu aalah hal yang tak mungkin dapat dimaafkan, dipenghujung tulisan saya berharap segera kembali ya aku merndukanmu ,aku menunggu di titik 0 km cinta…
The post Mencintai Dalam Diam appeared first on JurnalPost.