JurnalPost.com – Puskesmas Leuwiliang bekerja sama dengan beberapa pihak sekolah di SMP dan SMA yang berada di Kecamatan Leuwiliang untuk melaksanakan program pemerintah untuk mencegah stunting yaitu dengan melakukan screening anemia terhadap remaja putri atau yang disebut rematri. Screening ini dilakukan saat Puskesmas Leuwiliang mengunjungi beberapa sekolah yang berada di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Screening anemia adalah pengecekan kondisi seseorang untuk mengetahui kekurangan zat besi atau tidak. Tujuan screening anemia ini untuk mengidentifikasi seseorang yang memiliki kadar hemoglobin (HB) rendah dan memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat.
Screening anemia pada remaja putri dapat membantu mencegah stunting, karena anemia dapat menyebabkan stunting pada remaja karena kurangnya suplai oksigen dan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tubuh yang optimal. Anemia juga dapat menyebabkan kelelahan dan kurangnya energi untuk melakukan aktivitas fisik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Oleh karena itu, skrining anemia pada remaja dapat membantu mencegah stunting dengan mengidentifikasi dan mengobati anemia secara dini. Screening dapat dilakukan melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan pemeriksaan hemoglobin. Dengan mengobati anemia, remaja dapat memiliki lebih banyak energi dan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat.
Petugas Tata Usaha Puskesmas Leuwiliang Eti Setiawati mengatakan, “upaya mencegah stunting dapat dimulai dari siswi-siswi SMP dan SMA yaitu dengan melakukan screening anemia pada remaja perempuan untuk mendeteksi adanya kekurangan darah, hemoglobin rendah, dan memberikan intervensi yang tepat sebelum kehamilan terjadi di masa yang akan datang. Screening dilakukan karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya yang menyebabkan kehilangan darah yang cukup banyak. Oleh karena itu, puskesmas Leuwiliang bekerja sama dengan beberapa sekolah di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor untuk melakukan screening anemia pada remaja putri”.
Setelah dilakukan screening anemia, jika hasil pengukuran menunjukkan bahwa anak mengalami gizi buruk atau berisiko mengalami stunting, maka langkah selanjutnya adalah memberikan intervensi gizi yang tepat untuk mengobati anemia dan mencegah stunting pada remaja putri, seperti pemberian suplemen gizi, obat penambah darah, dan program pemantauan. Dengan melakukan tindakan pencegahan stunting pada remaja putri, diharapkan dapat mengurangi risiko masalah kesehatan pada ibu dan bayi yang akan lahir di masa depan.
“Jika mulai dari remaja sering kekurangan darah dan kekurangan gizi, kemungkinan ketika hamil maka berat badan anak lahir akan rendah dan otomatis akan mengganggu pertumbuhan anak jika lahir, karena anemia sangat berbahaya jika terjadi pada wanita hamil. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan stunting pada remaja perempuan yaitu dengan screening anemia.” Ujar Eti.
Mencegah atau mengobati anemia pada remaja putri sangat penting untuk mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat. Namun, penting untuk diingat bahwa stunting juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti asupan gizi, infeksi berulang, dan lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus melibatkan lebih dari sekedar skrining anemia. Pencegahan stunting juga harus memperhatikan asupan gizi yang sehat, sanitasi yang baik, dan lingkungan yang sehat untuk memastikan bahwa remaja dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Penulis: Syifa Amalia Putri, Mahasiswi Institut Pertanian Bogor program studi Komunikasi Digital dan Media
The post Mencegah Bahaya Stunting, Puskesmas Leuwiliang Melakukan Screening Anemia pada Remaja Putri appeared first on JurnalPost.
