JurnalPost.com – Memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia merupakan impian banyak orang. Namun, tidak semua orang bisa mewujudkan impian tersebut. Perjalanan yang pada mulanya sudah direncanakan sebagai pasangan suami-istri bisa jadi gagal. Alasannya mungkin karena salah satu pihak meninggalkan pihak yang lain atau kesepakatan bersama untuk bercerai. Perceraian sendiri bukanlah hal mudah, terlebih jika sudah memiliki buah hati. Keadaan tersebut akan membuat seseorang menjadi single parent. Single parent bisa dialami oleh ibu atau ayah. Kasus single parent yang dialami seorang ibu disebut dengan single mother. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perempuan yang berstatus cerai mencapai 12,83% sedangkan laki-laki dengan status cerai hanya 4,32%.
Manajemen Stres Keluarga Single Mother
Sebagai single mother yang membesarkan anak seorang diri, ia mungkin menghadapi tekanan yang berat saat harus menyesuaikan diri dengan perubahan struktur keluarga. Menjadi single mother berarti juga harus siap untuk mengerjakan dua hal sekaligus, yaitu mengurus anak dan juga mencari nafkah. Tidak banyak single mother yang siap akan kewajiban tersebut sehingga berpengaruh pada tingkat stres. Hal tersebut menjadi pemicu stres (stresor) yang berpengaruh signifikan. Kesulitan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarga dan masalah psikologis dalam membangun hubungan baru juga memperparah tingkat kecemasan yang dirasakan single mother. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di Kota Bogor, kelima responden merasakan kesedihan mendalam dan kehidupan yang berat pasca ditinggal suaminya. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan manajemen stres yang tepat dalam melewati masa-masa sulit tersebut.
Manajemen stres lebih daripada sekedar mengatasinya, yakni belajar menanggulanginya secara adaptif dan efektif. Coping adalah teknik untuk mengendalikan perilaku hingga pemecahan masalah yang paling mendasar dan praktis, serta berfungsi untuk membebaskan diri dari kesulitan nyata dan tidak nyata, dan melibatkan semua upaya kognitif dan perilaku untuk mengatasi, mengurangi, dan menentang tuntutan. Ketika dihadapkan dengan masalah dalam hidup, orang akan mengadopsi metode coping untuk melindungi diri dari tekanan psikologis yang mereka alami. Teknik coping dibagi menjadi dua tipe, yakni problem-focused coping yang berfokus pada masalah dan emotion-focused coping yang berfokus pada emosi.
Kesejahteraan Keluarga Single Mother
Keluarga merupakan tempat pertama memulai kehidupan. Keluarga berfungsi sebagai wadah untuk menciptakan kehidupan yang aman, tentram, damai, dan sejahtera. Pada hakikatnya, tujuan terbentuknya keluarga adalah untuk menciptakan kesejahteraan secara fisik, sosial, ekonomi, spiritual, atau psikologi. Keluarga yang sejahtera adalah keluarga yang pola interaksinya dinamis sehingga fungsi yang dimiliki oleh keluarga tersebut berfungsi dengan baik dalam memenuhi keperluan keluarga tersebut. Kesejahteraan keluarga dapat terealisasikan jika masing-masing anggota keluarga menjalankan tugas dan perannya dengan baik. Indikator kesejahteraan keluarga berfungsi sebagai alat pengukur terpenuhinya kebutuhan utama keluarga. Indikator keluarga dapat dilihat dari kesejahteraan dalam bidang ekonomi dan bidang sosial.
Pada kasus single mother, kesejahteraan ekonomi mengalami penurunan karena tidak ada lagi rantai pemasukan uang dari suami. Hal tersebut mendorong seorang single mother perlu bekerja lebih untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Sumber pendapatan utama single mother umumnya berasal dari pekerjaan sehari-harinya, warisan yang didapat dari suaminya. Ada pula single mother yang meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Masalah kesejahteraan lain, seperti masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, terlebih apabila single mother memiliki lingkungan keluarga yang kurang mendukung. Tak bisa dipungkiri, kemampuan mengelola kesejahteraan keluarga merupakan hal yang penting. Namun, hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Penurunan kesejahteraan ekonomi dapat berdampak pada kesejahteraan sosial single mother. Hal ini dikarenakan ekonomi keluarga yang melemah mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan rumah tangga sehingga menyebabkan kesejahteraan keluarga tidak tercapai.
Untuk menganalisis permasalahan ini, telah dilakukan wawancara dengan 5 responden single mother di perkotaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, tiga dari lima responden mengalami kesulitan ekonomi ketika menjadi single mother. Pendapatan yang dihasilkan terkadang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sedangkan dua responden lainnya tidak mengalami kesulitan dalam hal ekonomi.
Bagaimana Tips Mengelola Manajemen Stres Keluarga Single Mother?
Metode pendekatan problem-focused coping yang dapat diterapkan single mother dalam mengatasi stress, antara lain fokus merawat anak dan karier hingga siap membangun hubungan baru, mencari solusi dari masalah-masalah yang dihadapi dengan terencana, dan meminta dukungan dari keluarga, saudara, dan teman. Adapun upaya pendekatan emotional-focused coping dalam mengatasi stress, yaitu menerima status baru yang disandang dan berdamai dengan masa lalu, keyakinan kuat yang berhubungan dengan religiusitas, menghindari hal-hal yang memicu timbulnya trauma dari pernikahan sebelumnya.
Bagaimana Tips Mengelola Kesejahteraan Keluarga Single Mother?
Kesejahteraan keluarga menjadi salah satu tolak ukur dalam meninjau seberapa bahagia dan sejahtera kehidupan yang dialami oleh keluarga single mother. Keluarga single mother dapat dikatakan sejahtera apabila semua faktor kesejahteraan keluarga terpenuhi. Oleh karena itu, mengelola kesejahteraan keluarga sangatlah penting. Tips manajemen kesejahteraan ekonomi untuk keluarga single mother, antara lain mencari sumber penghasilan tambahan dengan bekerja paruh waktu atau menjalankan bisnis sampingan, menabung untuk keperluan darurat dan merencanakan masa depan finansial, mengoptimalkan potensi penghasilan dengan memanfaatkan keterampilan dan keahlian, menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan kebutuhan, serta mencari bantuan keuangan dan program bantuan pemerintah yang tersedia. Ini bisa menjadi sumber dukungan dan bantuan finansial yang penting bagi keluarga single mother yang membutuhkan.
Beberapa tips manajemen kesejahteraan sosial yang dapat membantu keluarga single mother dalam menghadapi tantangan social, yaitu membangun jaringan sosial yang solid dengan orang-orang sekitar untuk mengatasi isolasi sosial yang sering dihadapi oleh keluarga single mother, menjaga komunikasi yang baik dengan mantan pasangan atau ayah dari anak-anaknya, memanfaatkan fasilitas dan program sosial dari pemerintah, serta memperhatikan kesehatan mental dan fisik. Dengan menerapkan hal tersebut, keluarga single mother mampu bertahan dalam menghadapi tantangan sosial. Setelah mengetahui tips dan strategi manajemen kesejahteraan, single mother dapat mengatasi stres dan tantangan sehari-hari dengan lebih baik dan meraih kesejahteraan yang optimal. Mempertahankan keseimbangan antara tanggung jawab keluarga dan merawat diri sendiri merupakan kunci utama untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Sebagai penutup, tidak ada yang dapat menandingi dedikasi dan cinta seorang ibu tunggal dalam merawat anak-anaknya,. Meski awalnya sulit, ibu tidak pernah menyerah. Dia percaya bahwa di atas semua itu, cinta seorang ibu lebih dari cukup. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan dukungan bagi para single mother untuk mencapai kesejahteraan yang optimal.
Penulis: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA, Ir. MD. Djamaludin, M.Sc, Intan Dyah Puspita, Anggi Setya Pratiwi, Akbar Cautsar Suryaputra, Hindana Dzulfa Pratiwi, dan Shinta Shifana Aina Sal Sabila.
Instansi: IPB University
The post Membangun Kehidupan Lebih Baik: Strategi Manajemen Stres dan Kesejahteraan Keluarga Single Mother Perkotaan appeared first on JurnalPost.