

Jakarta –
Penerapan tarif integrasi transportasi 3 moda yakni MRT, LRT dan TransJakarta berlaku mulai hari ini. Direktur Utama PT JakLingko Indonesia, Muhammad Kamaluddin menyebut untuk saat ini pembelian tiket tarif integrasi bisa dilakukan melalui aplikasi JakLingko.
“Masyarakat dapat merasakan manfaat tarif integrasi melalui aplikasi JakLingko,” kata Kamaluddin dalam keterangannya, Kamis (11/8/2022).
Kamal menjelaskan melalui aplikasi itu, calon penumpang bisa menginput lokasi tujuan kemudian memilih rekomendasi rute sesuai tujuan. Nantinya, aplikasi tersebut akan menunjukkan tarif yang telah disesuaikan dengan jarak tempuh serta perpindahan antarmoda transportasi.
“Contohnya, bila hanya menggunakan Transjakarta, penumpang tetap dikenakan Rp 3.500. Namun, jika terdapat kombinasi perjalanan Transjakarta dan MRT Jakarta, maka akan dikenai tarif integrasi yang perhitungannya menjadi lebih terjangkau dari ongkos biasanya” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan ke depannya pembayaran tarif integrasi bisa dilakukan melalui kartu uang elektronik di samping JakLingko, seperti JakCard Bank DKI hingga E-Money Bank Mandiri. Sedangkan untuk kartu uang elektronik yang diterbitkan bank lainnya masih dalam proses penggabungan.
“Untuk kartu uang elektronik tentu yang sekarang sudah bergabung itu Mandiri dan Bank DKI. Sementara untuk bank lain karena ada regulasi internal, ini masih dalam progress. Seperti BNI, BRI, BCA,” ujar Syafrin.
Kendati begitu, penumpang tak bisa langsung menggunakan kartu uang elektronik tersebut di stasiun maupun halte. Penumpang, kata dia, harus di-upgrade (reverso) kartu di loket-loket JakLingko yang disediakan di halte maupun stasiun.
“Di JakLingko yang akan reverso karena kita nantinya akan melakukan perubahan kartu, sistemnya dari chip based ke ABT,” imbuhnya.
Seperti diketahui, penerapan tarif integrasi 3 mode transportasi ini dapat memangkas ongkos perjalan. Misalnya, rute dari Stasiun LRTJ Boulevard Selatan menuju Stasiun MRT Cipete Raya, jika menggunakan sistem integrasi hanya dikenakan tarif Rp 7.500. Sedangkan tarif normal mencapai Rp 16.500.
Contoh lainnya rute Stasiun MRT Fatmawati menuju Halte Gatot Subroto Jamsostek arah Timur BRT (TransJakarta). Tarif normal rute ini mencapai Rp 10.500, sedangkan dengan penerapan tarif integrasi hanya dikenakan Rp 5 ribu.
Khusus untuk moda Transjakarta, pada tahap awal tarif integrasi berlaku di ruas BRT (Bus Rapid Transit) yaitu Transjakarta dengan scan-in ticket di halte koridor. Untuk non-BRT seperti Metrotrans, Minitrans dan Mikrotrans dengan scan-in ticket di armada yang umumnya terdapat di samping sopir, belum dapat dilakukan dan masih dalam tahap pengembangan.
(taa/fas)