Tekno, Jakarta – Menyebarkan teknologi 5G di Indonesia merupakan investasi jangka panjang, sehingga pemerintah perlu memberikan insentif kepada operator seluler yang menerapkan teknologi tersebut.
Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Sarwoto Atmosutarno mengatakan, penggelaran teknologi 5G di Indonesia dibagi menjadi tiga fase.
Fase Pertama adalah fase penyebaran awal. Pada fase ini, para pelaku 5G, seperti operator seluler, melakukan uji coba use case untuk pembelajaran dan investasi awal dalam teknologi 5G.
“Fase pertama adalah fase penyebaran awal berupa kegiatan investasi dan fase pembelajaran di mana setiap pelaku 5G akan berinvestasi dan mengharapkan pendapatan yang relatif kecil dalam beberapa tahun ke depan,” kata Sarwoto.
Baca juga: Perkembangan IoT di Indonesia Akan Meningkat Berkat Teknologi 5G
Setelah melewati fase pertama, selanjutnya memasuki fase kedua, yaitu fase penghargaan. Pada fase kedua ini, operator dapat menuai hasil dari investasi dan penerapan teknologi 5G yang didukung oleh IoT.
“Ini adalah fase kerja dan penghargaan, di mana semua pemain 5G mulai mendapatkan penghargaan atau reward dari investasi yang dilakukan untuk kasus penggunaan IOT Massive,” kata Sarwoto di webinar. Telset Techtival 2021 pada Selasa (11/1/2022).
Fase ketiga adalah fase ketika operator mulai memetik manfaat dari layanan 5G. Pada fase ini, ekosistem IoT yang didukung oleh 5G akan semakin besar, menciptakan berbagai inovasi teknologi baru di masa depan.
“Pada fase ini ekosistem 5G akan berperan penting, terutama untuk memperkenalkan aplikasi dan use case yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya,” ujar Presiden Direktur Telkomsel.
Insentif untuk Operator 5G
Sarwoto menilai untuk mencapai ketiga fase tersebut, prosesnya panjang dan membutuhkan investasi yang besar. Hal ini karena perkembangan teknologi 5G berbeda dengan teknologi 4G yang terjadi beberapa tahun lalu.
Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah memberikan insentif kepada operator seluler, agar event 5G di Indonesia bisa maksimal.
“Use case 5G untuk operator berbeda dengan teknologi 4G, sehingga bisnis 5G perlu diberikan insentif,” saran Sarwoto.
Baca juga: Indosat Ooredoo Hutchison Akan Menjadi Pemain Penting di Ekosistem 5G
Insentif dari pemerintah bisa dilakukan pada fase pertama, dan kedua, tepatnya saat operator masih menguji use case 5G.
“Tahap pertama dan kedua akan memakan waktu setidaknya 3 hingga 4 tahun. Untuk itu menurut kami perlu dipertimbangkan apakah trial use case sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah,” imbuhnya. [NM/HBS]