Berita – Ketika ada kesempatan berlibur namun saat ini kasus covid-19 sedang melonjak, ada baiknya memilih tempat wisata alam yang jauh dari kerumunan.
Provinsi Jawa Barat sendiri memiliki beragam wisata alam yang cocok dikunjungi keluarga di akhir pekan. Di antara banyaknya objek wisata alam di Jabar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi (Disparbud) Jabar merekomendasikan 5 objek wisata alam unggulannya. Yuk kita cek!
1. Curug Cikaso, Kabupaten Sukabumi
Geopark Ciletuh punya curug cantik dan megah bernama Cikaso. Air jernih yang mengalir dari tiga curug yang meluncur ke kolam hijau kebiru-biruan yang suasananya memberikan ketenangan.
Air terjun atau Curug Cikaso ini memiliki tinggi sekitar 80 meter dengan lebar sekitar 100 meter, aliran air yang mengalir di antara celah-celah bebatuan sungai menambah pesona tempat ini.
Curug Cikaso ini memiliki tiga jalur air terjun yang masing-masing mempunyai nama, yakni Curug Asepan, Curug Meong dan Curug Aki yang tumpah ke kolam besar yang bisa dimanfaatkan untuk bermain air di area sungai yang dangkal.
Keindahan Curug Cikaso sayang untuk dilewatkan begitu saja, wisatawan bisa berburu foto di sini dengan pemandangan dua aliran terjun yang berdiri megah. Jangan lupa untuk membawa baju ganti, karena wisatawan pasti tergoda untuk basah-basahan di sini.
Aktivitas wisata lainnya, wisatawan bisa menyusuri Sungai Cikaso yang mengalir setelah kolam. Di sini, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam kawasan hutan tropis dengan tebing-tebing menjulang yang memanjakan mata.
Secara administrasi, Curug Cikaso ini terletak di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Dari pusat Kota Sukabumi, curug ini berjarak kurang lebih 70 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam-2 jam perjalanan.
Akses jalan menuju wilayah Cikaso cukup baik, tetapi dari jalan utama dan parkiran kendaraan, wisatawan masih perlu melakukan treking sekitar 100 meter. Harga tiket untuk masuk ke kawasan Curug Cikaso pun masih murah meriah, yakni sekitar Rp5.000-Rp10.000.
Pengelola menyediakan tempat ganti baju dan terdapat warung-warung sederhana yang dikelola warga di sini. Disarankan wisatawan untuk membawa kantong sampah sendiri karena tempat sampah masih minim.
Bila masih ada tenaga yang tersisa, wisawatan juga bisa langsung berwisata ke tempat penangkaran penyu di Pantai Ujung Genteng karena lokasinya yang berdekatan.
2. Pantai Pangumbahan, Kabupaten Sukabumi
Ada tiga hal yang menarik bila kita berbicara soal Pantai Pangumbahan di Sukabumi, yakni pasir silika, penyu hijau, dan garis pantai yang masih alami.
Pantai Pangumbahan ini terletak di Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Bebatuan tertua di Jabar yang berada di sekitar garis Pantai Pangumbahan menghasilkan kuarsa atau pasir silika yang biasa digunakan sebagai penyaring alami saluran air.
Menariknya, pasir silika yang terlihat putih dan bersih ini akan memancarkan kemilau saat dipayungi sinar matahari. Warga sekitar dan wisatawan bisa memanfaatkan pasir silika ini untuk bermain voli pasir.
Pantai Pangumbahan ini juga merupakan habitat penyu hijau. Di sini, penyu-penyu hijau berlalu lalang dan bertelur. Wisatawan bisa mendokumentasikan proses pelepasan hewan yang dilindungi ini ke laut lepas.
Sebagai pengingat, wisatawan diimbau hati-hati ya, jangan sampai mengganggu kelangsungan hidup penyu tersebut. Keberadaan penyu-penyu ini juga dikarenakan kondisi di Pantai Pangumbahan yang masih alami. Oleh karena itu, di sana masih belum banyak penginapan atau hotel-hotel untuk menampung wisatawan.
Lain halnya dengan Pantai Pangandaran atau Palabuharatu yang ramai dikunjungi wisatawan, Pangumbahan terbilang masih belum begitu ramai. Hal itu membuat pantai ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menenangkan diri.
Untuk mencapai tempat ini, wisatawan memerlukan kendaraan yang prima. Sebab, perjalanan dari Kota Sukabumi ke Pangumbahan berjarak 109.5 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam 47 menit via Jampang Kulon-Ujung Genteng.
Sementara itu jika pengunjung memulai perjalanan dari Bandung maka bisa melewati Cianjur-Sukabumi-Jampang Tengah-Jampang Kulon-Surade-Ujung Genteng-Gunungbatu. Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 7 jam 30 menit dengan jarak tempuh kurang lebih 205,5 km.
3. Terasering Panyaweuyan, Kabupaten Majalengka
Objek wisata tak melulu soal air terjun, pantai atau pegunungan. Dengan sentuhan kreativitas, terasering pun bisa disulap menjadi destinasi liburan yang bisa masuk ke catatan berlibur wisatawan di akhir pekan.
Adalah Terasering Panyaweuyan yang terletak di Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. Objek wisata ini menyajikan pemandangan terasering hijau dari atas ketinggian 2.000 mdpl.
Wisatawan bisa merasakan atmosfer pegunungan dengan pepohonan rindang dan tanaman hijau. Suguhan pemandangan berupa lanskap Majalengka dan Gunung Ciremai yang asri juga bikin wisatawan betah berlama-lama di sana.
Pemandangan indah Terasering Panyaweuyan ini menjadi hal yang dinanti oleh wisatawan. Wisatawan memanfaatkan momen ini untuk berfoto dengan background hamparan hijaunya daun bawang. Wisatawan juga bisa membeli hasil panen berupa bawang putih, bawang merah, padi, dan ubi jalar.
Harga tiketnya pun tak terlalu mahal, yakni kurang dari Rp10.000. Sedangkan, parkir kendaraan dibanderol Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Bagi yang berburu foto, disarankan untuk datang ke Panyaweuyan pada pagi atau menjelang sorea hari. Pasalnya, langit pagi yang biru dan langit senja yang jingga akan menambah warna foto hasil jepretan Anda.
Panyaweuyan ini berada di atas perbukitan. Karenanya, wisatawan disarankan membawa kendaraan dengan kondisi mesin yang prima sebab rute yang ditempuh berupa tanjakan dan kelokan.
Dari pusat kota Majalengka, Lembah Panyaweuyan ini bisa ditempuh dengan durasi waktu kurang lebih 51 menit dengan jarak tempuh 19,9 km via Jalan Majalengka-Cikijing.