
Jakarta, Berita – Anggota Komisi IV DPR, Johan Rosihan memberi masukan terhadap porsi belanja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berjumlah Rp 11,22 triliun. Namun, dari alokasi belanja tersebut ternyata pos anggaran untuk ketahanan bencana dan perubahan iklim sangatlah kecil yakni hanya 2,3% dari total belanja KLHK.
“Hal ini patut dipertanyakan karena negara kita merupakan kawasan rawan bencana dan pasti diperlukan anggaran yang memadai untuk menahan laju perubahan iklim,” ujar Johan Rosihan, Kamis (7/4/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Johan mengungkapkan, belanja utama KLHK diperuntukkan dengan tujuan untuk penurunan laju deforestasi dan menjaga kondisi lingkungan pada toleransi yang dibutuhkan, namun pada porsi anggaran sangat tidak memadai.
“Saya minta KLHK lebih serius melakukan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di berbagai provinsi, demikian juga komitmen untuk membentuk 20.000 kampung iklim untuk penguatan aksi lokal pengendalian perubahan iklim,” kata Johan.
Johan juga menyayangkan kecilnya porsi anggaran untuk ketahanan bencana dan perubahan iklim padahal menurutnya negara harus memiliki kewaspadaan sebagai daerah rawan bencana yang diperparah dengan perubahan iklim yang akan menambah jumlah kejadian bencana.
“Saya mendorong KLHK menyiapkan anggaran yang memadai untuk mencegah dan menangani bencana serta menahan laju perubahan iklim,” tutur Johan.
Johan juga menyoroti soal pentingnya pengawasan ketika kelestarian dan produktivitas digabung dalam satu tema pembangunan LHK yaitu produktivitas tapak hutan dan lingkungan hidup untuk transformasi ekonomi Indonesia.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com