Penulis : Theresa Lilian Irawan
JurnalPost.com – Titik Dua Ubud merupakan sebuah hotel dan juga restoran yang didesain oleh arsitek terkenal, Andra Matin. Hotel ini berlokasi di Ubud tepatnya di alamat Jl. Cok Rai Pudak No.48, Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Bangunan ini memiliki daya tarik karena keunikan pada bangunannya yang melewati bangunan lain yang sudah terbangun lama sebelum perencanaan pembangunan Titik Dua Ubud. Bangunan ini sangat stand out dan mudah dikenali karena bentuknya yang memanjang dan penggunaan focal point cat berwarna hitam bold.
Gaya desain arsitektur pada hotel ini adalah Modern Contemporary, terlihat dari bentuk bangunan yang geometris dengan permainan repetisi-repetisi yang memberi kesan clean dan tegas. Selain itu Titik Dua Ubud juga memadukan gaya desain Industrial yang terlihat dari unfinished material dan exposed material. Konsep sirkulasi yang diterapkan pada hotel ini adalah open-space dengan memperlihatkan keindahan alam, sehingga memberi pengalaman ruang tropis dan menyatu dengan alam.
Elemen pembentuk ruang yakni dinding, terbuat dari susunan bata merah ekspos tanpa finishing serta aksen beton finishing cat berwarna hitam. Material lantai pada ruang luar cukup beragam, diantaranya kayu besi ekspos, paving blocks, concrete, dan bata merah. bangunan ini juga memiliki permainan-permainan shape atau bentuk, dan menerapkan elemen desain seperti interlocking, overlapping, dan repetisi yang terlihat pada gambar dokumentasi dibawah.
Interior pada Titik Dua Ubud memiliki gaya dan konsep yang sama dengan konsep ruang luar, yaitu bergaya modern contemporary industrialism dan berkonsep open space. Gaya interior kontemporer menampilkan suasana ruang yang rapi dan bersih. Selain itu gaya interior kontemporer sering didefinisikan sebuah gaya desain yang bisa dikatakan merepresentasikan masa kini. Sedangkan open space merupakan salah satu jenis sirkulasi dimana sirkulasi open-space memiliki pengertian ruangan terbuka yang tidak dibatasi oleh penghalang. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan ruang yang terbuka.
Sirkulasi open space sangat terasa karena tidak terdapat banyak sekat dalam memisahkan antara sebuah ruang dengan ruang lainnya. Pada interiornya, terlihat dari pemilihan material pembentuk ruang yang diekspos apa adanya sehingga memberikan karakter natural yang kuat. Pada dindingnya terdapat permainan pemilihan tekstur dan juga warna sehingga ruangan menjadi tidak monoton. Material yang digunakan pada dinding adalah dinding bata (batako) yang di finishing aci dengan cat tembok berwarna abu-abu, bata merah ekspos, dan juga kaca. Material yang digunakan pada lantai interiornya yaitu menggunakan bata merah, ceramic tile, dan kayu solid dengan finishing cat pernis.
Selain bentuk bangunan dan pemilihan material, daya tarik interior Titik Dua Ubud adalah ceilingnya. Ceiling pada area restaurant menggunakan material beton yang di finishing cat putih, parquette, dan exposed ceiling yang memperlihatkan repetisi kuda-kuda, sehingga memberikan pengalaman ruang tropis yang memiliki karakter kuat. Selain itu, penggunaan variasi material alamnya memberikan atmosphere tenang, teduh dan semakin memperkuat karakter natural karena bangunan ini juga dilengkapi dengan vegetasi. Terdapat banyak titik pohon besar dan tanaman sehingga menciptakan ruang yang sejuk.
Pemilihan bentuk furniture adalah geometric dengan warna monokromatik serta perpaduan antara material fabric dan kayu. secara penataannya terlihat rapi dan membuat ruangan terkesan luas. Ruangan yang dirancang untuk public space memiliki 90% bukaan, sehingga memiliki kelebihan dari segi energi listrik yang tidak boros, serta penggunanya dapat merasakan angin alami sehingga menambah kesan menyatu dengan ruang luar.
Titik dua Ubud dapat dikatakan sebagai bangunan ramah lingkungan yang didukung oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah penggunaan AC yang minim akan tetapi tetap sejuk yang didukung dari penggunaan material yang menyerap panas. Material batu bata merah yang menjadi material dominan pada bangunan ini memiliki sifat menyerap panas, sehingga memberikan kesejukan pada ruang yang dibentuk. Konsep open space yang banyak menerapkan cross ventilation juga berperan penting bagi kualitas udara yang ada pada bangunan.
Faktor lain mengapa Titik Dua Ubud dikatakan bangunan ramah lingkungan, karena penggunaan material unfinished. Sehingga dari proses pembangunan yang cepat sehingga tidak memakan banyak penggunaan listrik, dan perawatan peremajaan yang minim karena material unfinished tidak memerlukan cat secara berkala.
Secara visual, Andra Matin sebagai arsitek Titik Dua Ubud berhasil menciptakan bangunan instagramable, dan unique, dengan tetap memberi kesan ruang yang menyenangkan melalui permainan repetisi, overlapping, dan interlocking. Perpaduan materialnya juga sangat serasi sehingga sangat nyaman berdiam lama di Titik Dua Ubud.
The post Kupas Tuntas Interior – Arsitektur Titik Dua Ubud appeared first on JurnalPost.