

Jakarta –
Geger laporan dokter di Bali dan Surabaya mendapati kasus langka penis patah usai sesi bercinta. Meski tak bertulang, kasus penis patah bisa terjadi ketika melakukan posisi seks yang tak aman.
Spesialis urologi dr Irfan Wahyudi SpU, Kepala Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), mengatakan kejadian penis patah atau fraktur penis sangat jarang terjadi. Saat terjadi, akan terdengar suara patahahan diikuti rasa nyeri dan hilangnya ereksi.
Sayangnya, tak ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah jika terjadi fraktur penis. Pasien harus segera ke rumah sakit jika mengalami kondisi nahas tersebut.
“Apabila timbul kondisi ini, segera datang ke rumah sakit untuk ditangani karena membutuhkan tindakan operasi untuk eksplorasi dan menjahit robekan selaput jaringan ereksi penis yang terjadi,” kata dr Irfan kepada detikcom, Selasa (12/7/2022).
Bila tidak segera ditangani akan timbulnya jaringan parut yang menyebabkan penis menjadi bengkok hingga disfungsi ereksi.
Beberapa posisi seks dikaitkan dengan risiko penis patah saat bercinta, di antaranya Women on Top dan Reverse Cowgirl. Oleh karena itu, dr Irfan menyarankan agar tidak melakukan posisi seks yang berlebihan untuk menghindari risiko tersebut.
“Mencegah kontak seksual yang eksesif dan berlebihan, ataupun posisi hubungan badan yang ‘aneh-aneh’,” pungkasnya.