
Khatib Salat Jumat Tehran dalam khutbahnya minggu ini, memprotes hukuman mati orang-orang Syiah Arab Saudi oleh rezim Al Saud.
Hujatulislam Mohammad Hassan Aboutorabi Fard, Jumat (18/3/2022) mengatakan, mereka yang tangannya berlumuran darah suci harus tahu bahwa aksi penumpasan ini akan membangkitkan kemarahan umat Islam terhadap rezim berkuasa di Saudi.
Khatib Jumat kota Tehran menilai standar ganda di bidang hak asasi manusia sebagai awal berakhirnya kekuatan Barat, dan keruntuhan hegemoni adidaya dunia.
Kementerian Dalam Negeri Saudi pada 12 Maret 2022 mengeksekusi mati 81 orang dalam sehari, di antara mereka 41 orang adalah pemuda Syiah Saudi yang ditangkap karena ikut unjuk rasa damai, dan dituduh terlibat terorisme.
Khatib Jumat Tehran menuturkan, “Hari ini untuk mendukung kejahatan rezim Saudi, Perdana Menteri Inggris berkunjung ke Riyadh. Apa yang harus kita lakukan dengan standar ganda ini ?”.
Ia menambahkan, “Jika benar-benar khawatir dengan HAM, mengapa segera setelah kejahatan mengerikan itu, Anda berkunjung ke Saudi untuk mengumumkan dukungan.”
Menurut Aboutorabi Fard, standar ganda semacam ini adalah awal dari berakhirnya kedigdayaan Barat, dan keruntuhan sistem hegemoni dunia.
“Langkah ini bertentangan dengan prinsip dasar HAM, dan merupakan ciri era kegelapan, langkah semacam ini melanggar hukum internasional, prinsip kemanusiaan, dan semangat penegakan HAM di level global,” ujarnya.
Terkait serangan rudal Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC ke markas rezim Zionis di Erbil, Irak, Khatib Jumat Tehran menjelaskan, “Para pejabat Tel Aviv harus memperhatikan peringatan serius beberapa politisi, jangan sepelekan peringatan Iran, karena peringatan Iran lahir dari rasionalitas dan kekuatan.” (HS)