Kenal Lebih Dekat dengan Indri Astuti, Kepala Diskominfo Kota Tangerang

April merupakan bulan bersejarah dan sangat istimewa, terutama bagi kaum wanita di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, di bulan keempat penanggalan Masehi ini ada satu hari bersejarah. Ya betul, itu adalah Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April yang merupakan hari lahir dari wanita bernama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau lebih dikenal dengan RA Kartini.

Kendati RA Kartini sudah tiada, namun semangat, perjuangan serta pemikirannya, menginspirasi bagi banyak kaum wanita. Alhasil, saat ini banyak ditemui ‘Kartini’ hebat yang berkiprah serta serta sukses meniti karier di berbagai bidang. Sosok wanita yang akan dibahas Majalah It Works pada edisi kali ini mungkin bisa menjadi salah satu dari banyak Kartini Modern di Indonesia.

Adalah Indri Astuti, S.H., M.Si., yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfo Tangerang. Sosok wanita yang berada di pucuk pimpinan tertinggi di Dinas Kominfo Tangerang ini ternyata memiliki sepak terjang yang cukup panjang sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Memulai karier dari tahun 1997, sebagai staf Kecamatan, Indri Astuti yang akrab dipanggil Indri kerap beralih tugas sebelum akhirnya pada Maret 2022 diamanatkan sebagai Kepala Dikominfo Tangerang.

Menariknya, walau saat ini Indri menduduki jabatan yang berkaitan dengan bidang teknologi informasi (TI), ternyata wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat ini memiliki latar belakang pendidikan yang tak bersinggungan dengan TI.

“Latar belakang pendidikan saya sebetulnya bukan dari IT. Jadi, latar belakang pendidikan saya sebenarnya dari bidang hukum (Sarjana Hukum), dan Magister saya ada di posisi Manajemen Ilmu Pemerintahan. Jadi, karena saya bergerak di bidang pemerintahan, saya mengambil fokus di manajemen ilmu pemerintahan,” kata Indri dalam wawancara dengan redaksi Majalah It Works belum lama ini.

Jadi, seperti telah disebutkan sebagai seorang ASN, Indri memiliki perjalanan karier yang cukup panjang dan sempat mengabdi pada sejumlah instansi, seperti Dinas Pendidikan, lalu ke bagian Hukum sebagai Kasubag, serta Dinas Tata Kota.

“Jadi, saya Bismillah saja, yang namanya ASN ‘kan harus siap ditempatkan di mana saja. Itu komitmen kami kepada negara dan bangsa. Ya sudah saya kembali lagi ke Kominfo (Dinas Kominfo Tangerang), ke tengah-tengah teman-teman di sini,” ungkapnya.

Jadikan Tantangan sebagai Peluang
Sukses dalam meniti karier, hingga akhirnya diamanatkan untuk memimpin sebuah instansi di pemerintah kota, tentu bukan hal mudah untuk dicapai. Tantangan merupakan sebuah keniscayaan, terlebih bagi Indri yang notabene memiliki latar belakang pendidikan berbeda dengan jabatan yang kini diembannya.

”Kalau tantangan, di setiap pekerjaan manapun pasti ada. Tetapi tergantung kita melihat, tantangan itu sebagai peluang atau sebagai hambatan. Bagi saya, yang terkait dengan tantangan itu bagi saya peluang. Peluang saya untuk meng-upgrade diri, kebetulan karena adanya perbedaan dari latar belakang pendidikan. Tapi mungkin dengan berada pada posisi, termasuk posisi yang penentu kebijakan di Dinas Kominfo, artinya secara teknis ada teman-teman yang lebih memahami, tetapi secara kebijakan mungkin ada di ranah kami,” paparnya.

Indri mengakui bahwa tantangan terbesarnya adalah saat ini dituntut untuk bekerja lebih cepat, bekerja lebih akurat, dan mementingkan unsur kehati-hatian. Terlebih lagi saat ini di mana Pemerintah Kota Tangerang sedang mengejar transformasi digital yang lebih masiff.

“Jadi, beberapa kegiatan juga kita harus mampu bekerja secara multitasking. Jadi, semua dilakukan bersama-sama tapi tentunya sesuai dengan tupoksi. Kemudian yang menurut kami tantangan tersendiri adalah kami berada di posisi di mana bekerja itu tetap harus memperhatikan koridor aturan juga. Jangan sampai ada pekerjaan kita yang bersinggungan dengan hukum. Dan itu juga termasuk salah satu yang menjadi tantangan dan harus dipelajari juga oleh teman-teman di Kominfo. Walaupun Kominfo bergerak di posisi Teknologi Informasi, tetapi ketentuan hukum dan sebagainya harus tetap kita perhatikan,” ungkapnya.

Dorong Percepatan Transformasi Digital
Untuk diketahui, Kota Tangerang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan predikat baik. Di tahun 2021, indeks SPBE Kota Tangerang adalah 3,40.

SPBE, atau secara umum transformasi digital merupakan hal yang menjadi prioritas dilakukan bagi Diskominfo Tangerang. Hal itu, selain merupakan arahan dari Bapak Walikota Tangerang, juga sebagai amanat dari PP No. 5 Tahun 2021 yang mengatur tentang Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Ada empat hal yang menurut Indri harus diperhatikan dalam kaitannya dengan transformasi digital. Pertama, adalah percepatan untuk penyelesaian regulasinya. “Karena saya berlatar belakang dari hukum, saya harus mengamankan dulu dari posisi pranata hukumnya, (yang mencakup) percepatan regulasi, pedoman, standar teknis, berikut implementasi dari SPBE,” ungkapnya.

Selanjutnya, yang kedua adalah segera menyelesaikan pembangunan dan pengembangan infrastruktur digital yang saat ini mungkin lebih kenal dengan nama E-Gov yang terbaru dan terintegrasi.

Hal ketiga yang perlu diperhatikan dalam transformasi digital menurut Indri adalah perlunya penyederhanaan terkait dengan struktur proses bisnis di pemerintahan daerah. “Misalnya, salah satu contohnya, kita sudah melakukan beberapa penyederhanaan dari mulai adanya jabatan fungsional tertentu yang semakin banyak dan jabatan struktural yang semakin dikurangi. Artinya, hal itu sebetulnya akan merubah respon atau perubahan perilaku terhadap pelayanan, mungkin bisa lebih cepat, lebih mudah, lebih akurat, dan sebagainya,” jelasnya.

Lalu yang keempat, Indri menekankan pentingnya ASN untuk meningkatkan kapasitas kapasitas dan kompetensi khususnya dalam literasi digital. Hal ini menurut Indri tidak lain dan dan tidak bukan, guna mempercepat terwujudnya transformasi digital menuju birokrasi kelas dunia.

Jaga Keseimbangan Antara Karier dan Keluarga
Dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Diskominfo Tangerang, Indri menerapkan pola-pola kepemimpinan yang menurutnya cukup fleksibel. Diskominfo Kota Tangerang yang diisi oleh banyak anak-anak muda atau bisa dikatakan sebagai ASN Milenial disebut menjadi latar belakang diterapkannya pola kepemimpinan yang demikian.

”Jadi, saya berikan mereka kebebasan untuk berdiskusi, (melakukan) brain storming, kemudian mempelajari hal-hal baru. Terus saya memberikan peluang untuk lebih mengeksplor potensi mereka. Karena kalau saya lihat di ASN kita, khususnya ASN pada Dinas Kominfo, pada dasarnya sih mereka itu workaholic, jadi mereka kadang kerja tak kenal waktu, kalau sudah senang dengan passion-nya mereka menikmati pekerjaan itu kadang-kadang jam itu tidak dilihat,” tandasnya.

Tidak bisa dipungkiri selain memiliki tugas yang berat sebagai ASN sekaligus menjadi kepala dinas di sebuah instansi, sebagai ibu rumah tangga, Indri juga dihadapkan dengan urusan rumahan. Lalu bagaimana, Indri mengatur keseimbangan antara karir dan tugas rumah tangga?

“Nah ini yang berat, kalau saya sih melihatnya bahwasanya memang sudah kewajiban kita selaku perempuan, harus bisa menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga. Bagi saya itu penting,” kata Indri.

Lebih lanjut Indri pun mengungkap beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menyiasati hal tersebut. Seperti berbagi peran dengan suami, dengan memilah mana yang menjadi tugas suami dan mana tugas yang harus dilakukan seoraing istri.

Selain itu, untuk dapat terhubung dengan anak, misalnya, Indri juga mengatakan bahwa dirinya telah memanfaatkan aplikasi olah pesan, dalam hal ini adalah WhatsApp.

”Memang kebetulan kami dua-duanya bekerja, jadi bagi kami untuk tetap terhubung dengan keluarga, untuk tetap terhubung dengan anak-anak itu kami memanfaatkan betul-betul yang namanya WhatsApp Group keluarga. Kebetulan anak saya juga sudah cukup besar (20 tahun dan 18 tahun), jadi saat saya tidak bersama mereka di rumah saya tetap bisa memantau aktivitas, memantau kondisi mereka melalui WA Group itu,” ungkap wanita yang memiliki hobi bercocok tanam itu.

Selanjutnya, hal yang juga dilakukan dalam hal menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga, adalah dengan menjaga kebersamaan di keluarga. “Biasanya di hari libur (Sabtu/Minggu) saya usahakan, kalau saya tidak ada tugas harus mewakili Pak Walikota atau Wakil Walikota, saya fokuskan ke anak-anak. Misalnya jalan ke mana, (atau) sekedar makan bareng, jalan bareng, yang penting mereka merasakan bahwa saya dan abahnya (suami) tetap memperhatikan mereka,” tuturnya.

Punya banyak kesibukan, baik sebagai Kepala Diskominfo maupun sebagai ibu rumah tangga, di sela-sela waktu senggang Indri juga memiliki kegiatan yang telah menjadi hobinya, yakni bercocok tanam. Dalam menggeluti hobinya itu, Indri pun apa yang disebut sebagai Plant Enthusiastic bersama ibu-ibu ASN yang juga hobi bertanam.

“Jadi, kami itu ada 100 orang (ibu-ibu ASN di Tangerang) yang membentuk satu kelompok ASN Bertanam. Nah di situ kami dibiasakan untuk berbagi, serta mengedukasi juga, misalnya mengenalkan (nama latin) tanaman-tanaman,” ungkapnya.

Tidak harus mahal, dalam menikmati hobinya bercocok tanam, Indri lebih memilih tanaman yang tidak harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membelinya. “Saya senang sekali bertanam. Tanaman saya tidak mahal-mahal yang ringan-ringan saja, tetapi saya senang kalau teman-teman melakukan propagasi (perbanyakan tanaman) lalu berbagi,” tutupnya.

itworks

Recommended
Perundingan putaran kelima antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi…