Sah! – Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Amazon, melalui anak perusahaan Amazon Web Series (AWS) telah melakukan kembali Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ratusan karyawan di beberapa divisi.
Pertama kali yang memberitakan informasi PHK ratusan karyawan dari AWS dilaporkan oleh GeekWire. Selanjutnya, dikutip dari The Information, PHK yang dilakukan oleh AWS terjadi pada divisi penjualan, pemsaran, layanan global, dan tim teknologi toko fisik AWS.
Unit AWS melingkupi tim yang bertugas untuk mengawasi teknologi tanpa kasir yang disebut dengan Just Walk Out. Selain itu, juga mengawasi kereta pintar Dash dan teknologi pembayaran dengan basis sawit Amazon One.
Tim teknologi toko tersebut dipindahkan dari kelompok ritel Amazon dan dimasukkan ke dalam dicisi komputasi awan pada tahun 2022.
Divisi-divisi tersebut terdiri dari 60.000 karyawan yang merupakan bagian dari proses reorganisasi secara besar-besaran di bawah kepemimpinan Kepala Penjualan dan Pemasaran AWS, Matt garman.
Berdasarkan kutipan dari Reuters, tindakan PHK yang dilakukan oleh AWS terjadi pada Kamis, 4 April 2024. AWS merupakan perusahaan teknologi yang mengadakan layanan atas dasar cloud computing sejak tahun 2002.
Namun, AWS yang berada di posisi sebagai penyedia layanan cloud computing terbesar di dunia sedang menghadapi tantangan besar dari perusahaan saingannya, yaitu Microsoft.
Microsoft merupakan salah satu perusahaan teknologi besar yang memimpin dengan menghasilkan profit besar dari Artificial Intelligence melalui produk inovasinya berupa ChatGPT, yaitu Open AI.
Sebelumnya, pencatatan keuangan Unit AWS telah mengalami perlambatan pertumbuhan penjualan dari sejumlah kuartal terakhir yang disebabkan oleh beberapa perusahaan dengan melakukan pemangkasan belanja cloud perusahaan mereka pada kenaikan suku bunga.
Tim teknologi di toko AWS yang terjadi PHK setelah Amazon menuturkan akan melakukan pengkapusan terhadap sistem pembayaran tanpa kasir di toko Fresh-nya di Amerika Serikat.
Namun, sebenarnya, langkah AWS melakukan PHK merupakan bagian dari sejumlah proses aksi PHK yang telah dilakukan Amazon dalam beberapa bulan terakhir.
Amazon telah mem-PHK ratusan karyawannya dari sejumlah divisi, termasuk pada layanan Prime Video, unit bisnis perawatan kesehatan, dan unit asisten suara Alexa.
Pada tahun 2022 dan 2023, Amazon telah mem-PHK lebih dari 27.000 karyawan yang merupakan tindakan perusahaan setelah memperkerjakan sangat banyak karyawan pada masa pandemi.
Menurut situs pelacakan Layoffs.fyi terdapat lebih dari 57.000 karyawan telah diberhentikan di 229 perusahaan pada sepanjang tahun ini.
Berdasarkan kutipan dari CNBC International pada 4 April 2024, juru bicara AWS mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan identifikasi pada beberapa area dalam target organisasi yang diperlukan untuk disederhanakan.
Penyederhanaan tersebut sebagai upaya untuk terus difokuskan pada area strategis utama yang telah diyakini akan memberikan dampak maksimal terhadap perusahaannya tersebut.
Juru bicara AWS juga mengatakan bahwa perusahaan tidak mengambil sembarangan keputusan ini dengan mudah karena mereka memiliki komitmen untuk mendukung karyawannya selama masa transisinya tersebut ke peran baru mereka pada dan luar Amazon.
Lanjutnya, juru bicara AWS mengungkapkan juga bahwa keputusan perusahaan dalam melakukan PHK pada divisi teknologi toko merupakan akibat dari adanya perubahan terhadap strategis yang lebih luas pada penggunaan beberapa aplikasi di toko Amazon dan pihak ketiga.
Para petinggi Amazon mengungkapkan optimisme yang terjadi pada bulan Februari pada saat perusahaan sedang memulai menunjukkan pertanda adanya percepatan kembali.
SVP Penjualan dan Pemasaran AWS, Matt Garman, mengungkapkan bahwa adanya keputuasan yang sulit seperti ini sebagai bentuk untuk mengurangi beberapa ratus peran pekerjaan pada organisasi penjualan, pemasaran, dan layanan global (SMGS) tertentu.
Dengan keputusan sulit tersebut, berdasarkan penjelasannya perusahaan harus terus berinvestasi, memperkerjakan, dan mengoptimalkan sumber daya untuk mewujudkan inovasi-inovasi pada produknya untuk para pelanggannya.
Menurutnya, dokumen SDM Internal tersebut yang didapatkan sejak tahun lalu mengungkapkan bahwa Amazon memperkerjakan lebih banyak karyawan terhadap rencana peningkatan kinerja karyawan yang dilakukan bersamaan dengan PHK massal.
Selain Amazon, terdapat beberapa perusahaan teknologi raksasa yang juga mem-PHK sejumlah karyawannya, seperti Sony, Microsoft, Cisco dan DocuSign, serta anak perusahaan dari Alibaba.
Pada 27 Februari 2024, Sony Interactive Entertainment mengungkapkan bahwa perusahaan akan mem-PHK sebanyak 900 karyawannya pada unit PlayStation. Angka tersebut merupakan angka yang setara dengan 8% dari total tenaga kerja di Sony.
Berdasarkan kutipan dari CNBC International pada 28 Februari 2024, Presiden dan CEO Unit PlayStation Sony, Jim Ryan, mengungkapkan bahwa dengan berbagai pertimbangan dan diskusi secara cermat memang perlu dilakukan untuk mengembangkan bisnis dan perusahaan.
Lanjutnya, ia menyatakan bahwa beberapa karyawan di berbagai divisinya akan di-PHK. Selain itu, studio PlayStation di London dan beberapa studio lainnya akan ditutup secara keselurhan dan akan mendapati dampaknya tersebut.
Sebelumnya diketahui bahwa pada 14 Februari 2024, prediksi penjualan konsol PS5 telah terpangkas setelah adanya punurunan permintaan dari konsumen. Jim menyatakan pihaknya memprediksi hanya akan menjual 21 juta unit PS5 pada tahun fiskal yang berakhir bulan Maret.
Angka tersebut menunjukkan adanya penurunan karena sebelumnya perusahaan berhasil menjual kurang lebih 25 juta unit PS5. Dengan begitu, saham perusahaan didapati anjlok secara drastis.
Sementara itu, pada Januari 2024, Microsoft juga melakukan PHK terhadap karyawannya, yaitu sekitar 9% dari unit game-nya setelah perusahaan melakukan akuisisi pada Activision Blizzard.
Cisco dan DocuSign juga diberitakan akan melakukan pemangkasan tenaga kerja terhadap karyawan mereka sebagai bentuk dari rencana restrukturisasi perusahaan.
Dari salah satu perusahaan besar teknologi dari Asia, yakni Alibaba melalui anak perusahaannya, Daraz Group, juga akan melakukan PHK diseluruh grupnya sebagai upayanya untuk melakukan adopsi pada struktur yang lebih ramping.
Berita tersebut disampaikan sendiri oleh CEO Daraz Group, James Dong, yang disampaikan melalui sebuah memo internal kepada karyawannya. Berdasarkan memo tersebut diketahui bahwa dampak PHK tersebut akan terkena pada karyawan di sejumlah negara.
Negara-negara tersebut adalah Pakistan, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, dan Myanmar. Sebelumnya, pada tahun 2023, Daraz Group telah memperkerjakan sekitar 3.000 karyawannya hampir diseluruh wilayah geografisnya, yaitu Asia Selatan.
Namun, akhirnya keputusan untuk melakukan PHK pun terjadi yang disebabkan oleh beberapa hal, yakni kondisi pasar yang sangat sulit, adanya konflik di Ukraina dan Rusia, terjadinya gangguan pada rantai pasokan, meningkatkan inflasi secara drastis, serta pajak lebih tinggi.
Dengan faktor-faktor tersebut menyebabkan pengurangan karyawan sebesar 11% dari seluruh total karyawan di Daraz Group.
James Dong mengungkapkan bahwa perusahaan telah melakukan upaya dalam mencari solusi yang berbeda, tetapi struktur biayanya telah jauh dari target keuangannya. Dengan menghadapi tantangan besar tersebut, perusahaan harus mengambil keputusan secara cepat.
Langkah tersebut diambil secara cepat sebagai bentuk untuk mempertahankan keberlanjutan jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan perusahaan kami, ungkapnya.
Lanjutnya, perusahaan akan berfokus pada peningkatan pengalaman konsumen dengan proaktif melalui diversi penawaran produk bernilai, memperluas kategori produk, serta manaikkan tingkat efisiensi operasional penjual di platformnya.
Sah! Menyediakan layanan berupa jasa legalitas usaha sehingga tidak perlu khawatir dalam menjalankan usahanya di bidang apapun, termasuk perusahaan teknologi.
Untuk yang hendak mendirikan suatu usaha dapat berkonsultasi dengan menghubungi WA 085173007406 atau mengunjungi laman sah.co.id
Source:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7279134/berlanjut-amazon-bakal-phk-ratusan-karyawan
https://www.cnbcindonesia.com/news/20240404184058-8-528463/ada-pengajuan-phk-jelang-lebaran–amazon-pangkas-ratusan-karyawan
https://teknologi.bisnis.com/read/20240404/84/1755527/aws-kembali-phk-ratusan-pekerja-giliran-divisi-pemasaran-dan-teknologi
https://context.id/read/1903/amazon-web-services-kembali-phk-ratusan-pekerja
https://www.dcfx.co.id/news/article/110855
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240404120042-92-1082753/amazon-kembali-phk-ratusan-pekerja
https://www.msn.com/id-id/berita/other/aws-kembali-phk-ratusan-pekerja-giliran-divisi-pemasaran-dan-teknologi/ar-BB1l3uZr
https://www.kaltenglima.com/internasional/35112360827/amazon-lagi-lagi-kembali-phk-ratusan-pekerja-di-unit-cloud
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240404140040-37-528331/badai-phk-kencang-amazon-pangkas-ratusan-karyawan-lagi
The post Kembali PHK, Anak Perusahaan Amazon PHK Ratusan Karyawan appeared first on Sah! Blog.