

Jakarta –
Kabid ESDAL Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Edo Hendra Kusuma menilai penyesuaian harga BBM bersubsidi patut dimaklumi. Hal ini mengingat hingga saat ini masih ada subsidi energi yang belum tepat sasaran.
“Di samping itu, subsidi energi juga masih belum kena sasaran, di mana masih banyak kalangan masyarakat menengah ke atas yang nyatanya paling banyak menikmati kebijakan subsidi,” kata Edo dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).
Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan ‘Serial Diskusi Ngobrol Berenergi’ di Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/9).
Edo menjelaskan dengan adanya persoalan tersebut, pemerintah perlu mengkaji lebih dalam terkait subsidi ini. Dengan demikian, pemerintah dapat menemukan solusi agar subsidi energi tepat sasaran.
“Karenanya, lembaga-lembaga terkait perlu mengkaji ulang dan memberikan solusi agar kebijakan subsidi lebih tepat sasaran,” kata Edo.
Sementara itu, Ketua KAMMI Jakarta Pusat, Fuadi Firdaus yang hadir secara virtual mengatakan penyesuaian harga BBM bersubsidi perlu disosialisasikan secara masif. Ia pun meyakini pemerintah saat ini sedang berupaya untuk menemukan solusi persoalan ini.
“Saya yakin pemerintah saat ini sangat serius merumuskan kebijakan pemanfaat sumber daya energi agar tepat sasaran, mungkin skema pengalihan subsidi lebih tepat dialokasikan langsung kepada penerima dari pada melakukan subsidi terhadap barang,” paparnya.
Fuadi pun menambahkan Indonesia memiliki kekayan alam yang luar biasa. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat segera mendorong pengalihan penggunaan BBM ke energi tepat guna lainnya.
“Maka itu, sebagai solusi, pemerintah diharapkan segera mempercepat komunikasi dan kolaborasi dengan mahasiswa untuk mengurai persoalan ini agar segera kelar,” pungkasnya.
(ega/ega)