
Berita – Pemanggilan seluruh petinggi jajaran Polri oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), ke Istana Negara, membuat heboh masyarakat Indonesia.
Hal itu karena dalam beberapa waktu ke belakang, sering kali kita melihat banyak peristiwa terjadi yang melibatkan jajaran polisi di banyak tempat di Indonesia, mulai dari pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo Cs, dan juga Tragedi Kanjuruhan.
Mengutip dari situs Sekretariat Kabinet Negara Indonesia, Jokowi setidaknya menyampaikan lima arahan kepada para jajaran Polri, mulai dari pejabat utama Mabes Polri, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), dan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres).
Jokowi meminta Polri untuk memperbaiki apa yang dikeluhkan oleh masyarakat kepada institusi Polri sendiri.
Pertama Jokowi ingin memperbaiki Polri di sektor pungli dan hidup mewah yang ditampilkan oleh kepolisian Indonesia.
“Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri, 29,7 persen itu ini sebuah persepsi karena pungli. Tolong ini anggota-anggota semuanya itu yang begitu. Sewenang-wenang, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota. Pendekatan-pendekatan yang represif, jauhi. Mencari-cari kesalahan nomor yang ketiga, 19,2 persen. Dan yang keempat, hidup mewah yang tadi sudah saya sampaikan,” ucapnya.
Lalu, Jokowi juga mengatakan kepada para petinggi Polri untuk selalu mengingatkan anggotanya agar memberikan pelayanan kepada masyarakat seta menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Yang kedua, rasa aman dan nyaman masyarakat itu — ini masalah persepsi— rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang. Karena apa pun, Polri adalah pengayom masyarakat. Hal-hal yang kecil-kecil, tolong betul-betul dilayani itu. Masyarakat kehilangan sesuatu, harus direspons cepat sehingga rasa terayomi dan rasa aman itu menjadi ada,” ujarnya.
Baca Juga: Tepis Isu Ijazah Palsu, Jokowi Pamerkan Kebersamaan dengan Teman Kuliah