

Jakarta –
Penataan kabel semrawut di langit Jakarta dipastikan tidak akan selesai tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Araf anbiya, Direktur Utama PT. Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), Selasa (24/5). Dalam kesempatan itu, Araf juga menyampaikan update terbaru pengerjaan Saluran Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di kawasan Jakarta.
“Iya, jadi dari Jakpro JIP itu dari 115 kilometer yang sudah kita kerjakan dan sudah selesai di 20 kilometer. Tahun ini kita lanjutkan sekitar 30 kilometer, nanti sisanya tahun depan. Di Q-2 itu kita sudah bisa selesaikan semuanya,” ungkap Araf dalam program Sudut Pandang, Minggu (12/6/2022).
Terkait teknis penarikan kabel dari atas trotoar menuju bawah tanah, Araf meyakinkan konsumen agar tidak perlu khawatir pada kualitas layanan kabel-kabel jaringan tersebut. Mekanisme pemindahan jalur kabel sudah diperhitungkan dengan baik sehingga akan meminimalisir gangguan saat proses migrasi saluran berlangsung.
“Ya kita akan tarik lagi kabel baru di bawah. Kemudian nanti dari atas ke bawah ini kita melakukan cut over traffic secara bertahap, sehingga layanan dari pemilik jaringan tidak terganggu. Dari sisi waktu bisanya kita kerjakan pada saat malam hari. Kemudian berikutnya adalah memastikan agar SLA-nya yang ada di teman-teman operator bisa kita penuhi,” terangnya.
Trotoar di 32 ruas jalanan di Ibu Kota kini tengah dirapikan dan dibebaskan dari kabel-kabel yang melintang tidak beraturan. Dari total jumlah ruas jalan tersebut, 10 diantaranya terletak di kawasan Jakarta Timur, sedangkan sisanya berada di wilayah administrasi Jakarta selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Hananto Krisna, Kepala Bidang PSUK Dinas Bina Marga DKI Jakarta menjelaskan bahwa saat ini ada 7 ruas jalan yang telah selesai dikerjakan. Ia mengatakan, pemindahan kabel ini juga sekaligus untuk menata trotoar agar lebih nyaman digunakan oleh para pejalan kaki.
“Ya jadi manhole yang sudah dibangun oleh JIP itu ada di tujuh ruas jalan, diantaranya jalan Senopati, Suryo, Wolter Monginsidi, Tendean, Mampang, Cikajang, dan jalan Mulawarman. Jadi kita kenapa menata trotoar? Itu kita berdasarkan demand pejalan kaki yang lewat di trotoar tersebut, lalu kita menata trotoar ini juga dengan complete street jadi lengkap dengan trotoarnya, dengan amenities yang ada disitu, sudah lengkap dengan lampu-lampu jalan juga,” terangnya.
(vys/fuf)