

Jakarta –
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengucapkan selamat kepada Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan atas terpilihnya sebagai pemimpin de facto Uni Emirat Arab (UEA). Biden menyebut Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan sebagai teman lamanya.
“Saya mengucapkan selamat kepada teman lama saya Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan atas terpilihnya sebagai Presiden Uni Emirat Arab,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Sabtu (14/5/2022).
Biden berharap dapat menjalin kerja sama dengan UEA. Tak hanya kerjasama, tapi juga memperkuat ikatan kedua negara.
“Untuk lebih memperkuat ikatan antara kami, negara dan masyarakat,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemimpin de facto Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan terpilih sebagai presiden pada hari Sabtu (14/5). Ini terjadi sehari setelah wafatnya Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
Dilansir dari kantor berita AFP, kantor berita WAM melaporkan bahwa Sheikh Mohamed bin Zayed dipilih oleh Dewan Tertinggi Federal menjadi penguasa negara kaya minyak yang didirikan oleh ayahnya pada tahun 1971 tersebut.
Sheikh Mohamed bin Zayed, sering dikenal sebagai ‘MBZ’, bertemu dengan para anggota Dewan Tertinggi Federal, yang terdiri dari penguasa tujuh emirat UEA, saat negara itu memasuki masa berkabung untuk saudara tirinya, Sheikh Khalifa.
Selama 40 hari ke depan, Uni Emirat Arab akan berada dalam masa berkabung nasional. Bendera akan dikibarkan setengah tiang.
Pada masa berkabung ini, sektor pemerintah dan dunia usaha menyetop layanan selama 3 hari. Negara tetangga Oman dan Bahrain juga menyatakan masa berkabung selama 3 hari atas meninggalnya Sheikh Khalifa.
Terpilihnya MBZ meresmikan posisinya sebagai pemimpin UEA setelah bertahun-tahun dianggap sebagai pemimpin de facto Abu Dhabi sejak Sheikh Khalifa kena stroke pada 2014.
Sheikh Khalifa meninggal pada Jumat (13/5) pada usia 73 tahun. Dia dikenal karena kebijakan modernisasinya yang mengubah negaranya menjadi salah satu kekuatan regional.
(dek/dek)