
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Kabul, Afghanistan mengumumkan kesiapan negara itu untuk memproduksi dan menanam produk-produk pertanian sebagai pengganti opium di Afghanistan.
Kedubes Iran di Kabul, Selasa (5/4/2022) menyambut keputusan Taliban, melarang penanaman dan jual beli opium di Afghanistan, dan mengumumkan kesiapan Republik Islam Iran untuk memproduksi produk-produk pertanian di negara itu.
Sebelumnya Pemimpin Taliban hari Minggu lalu mengeluarkan perintah pelarangan penanaman berbagai jenis produk yang digunakan untuk memproduksi narkotika di Afghanistan.
Berdasarkan perintah Pemimpin Taliban, penggunaan, penyaluran, pembelian, penjualan, impor dan ekspor serta aktivitas pabrik-pabrik narkotika termasuk opium dilarang di seluruh Afghanistan.
Asisten Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, menanggapi keputusan Taliban melarang penanaman opium di Afghanistan.
Sayid Rasoul Mousavi, Senin (4/4/2022) di akun Twitternya menulis, “Realisasi pelarangan penanaman opium di Afghanistan, akan membawa dampak ekonomi, politik, dan sosial yang dalam di negara itu, dan di pasar gelap dunia.”
Sekjen Badan Anti-Narkotika Iran, Eskandar Momeni, Senin malam mengatakan, Iran menyambut segala bentuk pengurangan produksi dan penanaman narkotika di Afghanistan, dan melakukan negosiasi dengan lembaga internasional untuk mencari mata pencaharian pengganti bagi warga Afghanistan yang semula menanam opium. (HS)