Huawei Raih Penghargaan Nir Kecelakaan

ItWorks- Huawei, perusahaan penyedia TIK global, mendapat pengakuan atas komitmennya terhadap keselamatan di tempat kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia untuk periode 8 tahun berturut-turut. Penghargaan nir kecelakaan (Zero-Accident), diberikan kepada perusahaan yang memiliki rekam jejak sepanjang tahun tanpa kecelakaan kerja.

Penghargaan diserahkan oleh Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA, Ph.D., Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja RI, dan diterima oleh Lai Chaosen, Vice President, Delivery & Service, Huawei Indonesia. Sejak periode 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2021, Huawei telah menyelesaikan total 17.499.817 jam kerja, di mana tidak ada satu pun insiden atau infeksi di tempat kerja. Capaian Huawei tersebut ditorehkan di tengah laporan BPJS Ketenagakerjaan bahwa terjadi sebanyak 234.270 insiden di tempat kerja di tahun 2021 di Indonesia.

Anwar memuji komitmen Huawei dalam menciptakan ruang kerja yang aman dan sehat yang melindungi dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. “Huawei mempertahankan rekor ini selama 8 tahun berturut-turut. Tentu itu bukanlah hal yang mudah, tetapi ini adalah bukti komitmen jangka panjang perusahaan terhadap keselamatan tempat kerja. Selamat kepada Huawei Indonesia. Kami berharap Huawei dapat menjadi contoh dan menjadi tolok ukur bagi perusahaan lain untuk mengikutinya,” kata Anwar dilansir dalam siaran pers, baru-baru ini, di Jakarta.

Lai Chaosen, Vice President, Delivery & Service, Huawei Indonesia, menyatakan, komitmen Huawei Indonesia terhadap keselamatan tempat kerja berasal dari keyakinan perusahaan bahwa talenta dan sumber daya manusia adalah aset perusahaan yang paling berharga. Pencapaian nir kecelakaan kerja Huawei terkait dengan platform manajemen keamanan digital yang didukung oleh teknologi mutakhir termasuk kecerdasan artifisial (AI), yang memungkinkan Huawei untuk melacak, mengumpulkan, dan menampilkan jutaan data mengenai kesehatan dan keselamatan tempat kerja di seluruh proyek yang ditangani di Indonesia secara real time. Para pekerja dibekali dengan aplikasi seluler, pelindung kepala pintar, pendeteksi lokasi pintar (smart locator) dan berbagai perangkat digital lain untuk membantu pemantauan terkait data. AI akan mendeteksi ketidakpatuhan dan akan mengirimkan peringatan dini ke pusat pemantauan. (AC)

itworks

Recommended
Sebelumnya, Xiaomi meluncurkan Xiaomi Smart Band 7 (alias Mi Band…