

Jakarta –
Hari Bulu Tangkis Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juli yang merupakan tanggal berdirinya International Badminton Federation (IBF). Tujuan peringatan ini untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin merayakan dan mempromosikan olahraga bulu tangkis.
Bulu tangkis atau badminton sendiri merupakan salah satu cabang olahraga favorit dan populer di dunia, termasuk di Indonesia. Selain menjadi olahraga prestasi, bulu tangkis juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Berikut seluk beluk Hari Bulu Tangkis Sedunia, dari sejarah dunia, Indonesia, hingga manfaatnya.
Sejarah Hari Bulu Tangkis Sedunia
Hari Bulu Tangkis Sedunia pertama kali dirayakan pada tanggal 5 Juli pada tahun 1934. Tanggal itu dipilih karena International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tanggal tersebut. IBF merupakan cikal bakal dari Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Badminton Dunia.
Dikutip dari Britannica, Selasa (5/7/2022), kejuaraan dunia pertama BWF diadakan pada tahun 1977. Salah satu kejuaraan yang paling terkenal adalah Kejuaraan All England. Selain itu, sejumlah turnamen bulu tangkis regional, nasional, maupun zona pun juga diadakan di sejumlah negara.
Sejarah Olahraga Bulu Tangkis di Indonesia
Dikutip dari laman Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dahulu orang-orang hanya mengenal nama badminton atau bulu tangkis berasal dari sebuah rumah/istana di kawasan Gloucester-shire, sekitar 200 kilometer sebelah barat London, Inggris.
Badminton House, demikian nama istana tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini dimulai hingga dikembangkan sampai saat ini. Di bangunan tersebut, sang pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya pada abad ke-17 menjadi aktivis olahraga ini. Akan tetapi, Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan itu.
Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian menyebar. Selain itu, badminton atau bulu tangkis menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari nama tempat.
Awalnya, asal nama permainan dua orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand) disebut battledore. Asal mula permainan battledore dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang menggunakan penepak dari kayu (bat), serta dua orang yang menepak kok itu ke depan dan ke belakang selama mungkin.
Permainan macam ini sudah dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (kini Thailand), Yunani, dan China. Di kawasan terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock.
Permainan menggunakan kok atau shuttlecock memang mempunyai daya tarik tersendiri. Setelah ditepak atau dipukul ke atas maka begitu “jatuh” (menurun) kok akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas.
Manfaat Bulu Tangkis
Selain mengasyikkan, bulu tangkis juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Berikut di antaranya:
Membakar Kalori
Bermain bulu tangkis dapat membakar kalori yang ada dalam tubuh. Setelah melakukan permainan bulu tangkis selama satu jam, maka akan membakar 544 kaori yang ada di dalam tubuh.
Meningkatkan Kekuatan Otot
Saat bermain bulutangkis otot paha depan, bokong, betis, dan paha belakang adalah bagian otot yang aktif. Hal ini yang membuat otot menjadi kuat setelah melakukan permainan bulu tangkis. Otot lengan dan punggung tentu bergerak saat memegang raket, selebihnya otot yang bergerak saat menangkis shuttlecock
Mengurangi Stres dan Kecemasan
Manfaat psikologis seperti mengurangi stres dan kecemasan juga salah satu manfaat bermain bulu tangkis. Olahraga ini meningkatkan endorfin yang merupakan neurotransmitter rasa nyaman di otak. Hal ini juga dapat memperbaiki suasana hati dan memberikan rasa nyaman saat tidur.
Selamat Hari Bulu Tangkis Sedunia 2022!