Hambatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam Meluncurkan Bus Sekolah Disabilitas di DKI Jakarta

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Hambatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam Meluncurkan Bus Sekolah Disabilitas di DKI Jakarta

Hambatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam Meluncurkan Bus Sekolah Disabilitas di DKI Jakarta
Sumber : Pribadi

JurnalPost.com – Mahasiswa IPB University telah melakukan presentasi evaluasi program dan focus group discussion. Tim ini terdiri dari lima mahasiswa IPB University yang berasal dari departemen yang berbeda. (Jumat, 31 Mei 2024)Tim yang tergabung ke dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) ini beranggotakan Najma Hamidha (Ilmu Komputer), Afifah Nur Inayah (Matematika), Imam Sutarja (IKK), Siti Rena Handayani (SKPM), dan Rhizka Alifia Maryadinnisa (SKPM). Tim didampingi oleh Bapak Prof. Dr. Rilus A. Kinseng, MA dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.

Dalam pertemuan ini, dibahas secara mendalam mengenai berbagai hambatan yang dihadapi oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam meluncurkan bus sekolah disabilitas. Dari pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta, kami berdiskusi bersama Bapak Ngasri selaku kepala satuan pelaksana pelayanan serta beberapa stakeholder penting yang bertugas di Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi, mencari solusi efektif, dan menyusun rencana tindakan untuk masa depan. Salah satu hambatan utama yang dihadapi adalah terkait dengan sumber daya manusia.

Pengemudi dan kondektur harus diseleksi secara ketat berdasarkan kriteria psikologis dan diberikan pelatihan tambahan, termasuk pendidikan karakter, keselamatan, dan keamanan berkendara. Selain itu, mereka juga harus memahami cara menangani penumpang penyandang disabilitas dengan penuh empati dan kehati-hatian. Rekam jejak pekerja juga terus dipantau untuk memastikan tidak ada perilaku yang tidak pantas, seperti merokok di dalam bus. Meskipun pelatihan ini memakan waktu dan sumber daya yang cukup besar, hal ini dianggap penting untuk menjamin kualitas pelayanan yang diberikan.

Selain itu, proses pemilihan rute dan jadwal bus juga menjadi tantangan tersendiri. Data harus dikumpulkan secara langsung dari lapangan untuk menentukan prioritas rute berdasarkan kebutuhan siswa dan jarak dari rumah ke sekolah. Latar belakang ekonomi para pengguna juga dipertimbangkan dalam menentukan rute. Desain bus juga harus memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna, dengan dilengkapi CCTV yang terhubung langsung ke gedung Dinas Perhubungan serta GPS untuk memantau rute.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan waktu yang cukup terbatas, hanya sekitar lima bulan, bagi pihak terkait untuk menyusun struktur bus dan menetapkan rute yang akan dilalui. Tantangan waktu ini membuat proses perencanaan dan pelaksanaan harus dilakukan dengan cepat dan efektif. Selain itu, peluncuran program ini terjadi pada masa pasca pandemi COVID-19, yang menambah kompleksitas situasi. Pandemi telah membatasi ruang gerak dan sumber daya yang tersedia, sehingga mempersulit persiapan bus sekolah yang ramah disabilitas.

Dalam waktu yang singkat ini, Dinas Perhubungan harus memastikan bahwa bus yang disediakan memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan bagi siswa penyandang disabilitas. Koordinasi dengan sekolah diperlukan untuk menentukan kebutuhan spesifik setiap siswa penyandang disabilitas dan menyesuaikan rute bus agar bisa menjemput dan mengantar siswa dengan efisien. Komunikasi dengan orang tua sangat penting untuk memberikan informasi terkait jadwal dan prosedur keselamatan selama perjalanan. Selain itu, kerjasama dengan komunitas penyandang disabilitas dibutuhkan untuk mendapatkan masukan dan saran mengenai desain dan fasilitas bus yang diperlukan, serta untuk memastikan rute yang dipilih dapat diakses dengan mudah dan aman oleh semua siswa. Semua pihak harus bekerja sama secara sinergis untuk menciptakan layanan bus sekolah yang inklusif dan ramah disabilitas.

Semua faktor tersebut menjadi tantangan besar bagi Dinas Perhubungan dalam mewujudkan layanan bus sekolah yang inklusif dan efektif bagi siswa penyandang disabilitas di DKI Jakarta. Dalam waktu singkat, mereka harus memastikan bus memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan, serta dilengkapi dengan fasilitas khusus. Koordinasi intensif dengan sekolah, orang tua, dan komunitas penyandang disabilitas juga diperlukan untuk menentukan kebutuhan spesifik dan menyesuaikan rute. Evaluasi dari focus group discussion dapat memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan layanan bus sekolah disabilitas. Hal ini bertujuan untuk memastikan akses yang lebih baik dan memperbaiki fasilitas demi kenyamanan dan keselamatan siswa.

Penulis : Rhizka Alifia Maryadinnisa
Tim Program Kreativitas Mahasiswa IPB University bidang Riset Sosial Humaniora

The post Hambatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam Meluncurkan Bus Sekolah Disabilitas di DKI Jakarta appeared first on JurnalPost.

SOURCE

Recommended
AESENNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI…