Jakarta –
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berbicara mengenai perjuangan para pahlawan seperti Sugondo Djojopuspito hingga Wr Supratman yang begitu sulit di masa penjajahan. Berkat keberanian mereka, akhirnya tercipta Sumpah Pemuda.
“Pernah ngebayangin nggak, kalau kita hidup di zaman itu dan terpelajar seperti mereka, barisan mana yang akan kita pilih. Berada di barisan pemuda atau justru memilih berada dalam lingkaran kolonial? Jika itu barisan kolonial, hidupnya pasti terjamin, sementara kalau berada di barisan pemuda, isinya cuma susah, susah, dan susah,” kata Ganjar dalam acara #DemiIndonesia, Sabtu (29/10/2022).
Ganjar mengatakan para pemuda zaman dahulu sulit melawan penjajah lantaran tidak memiliki peralatan perang. Dengan tekad dan persatuan, para pemuda berhasil melawan kolonial.
“Gimana nggak susah coba, senjata mereka nggak punya, peralatan berkebun juga nggak ada, apalagi ditambah difensi sudah puluhan tahun bahkan ratusan tahun perlawanan terhadap kolonial pasti bisa ditumbangkan. Lantas apa yang menguatkan mereka sehingga berani merumuskan tekad persatuan itu yang menguatkan mereka adalah ini dan ini,” ujarnya.
“Ini adalah senjata yang paling efektif di dunia ini, sementara ini merupakan benteng terkuat dan paling susah untuk digempur apapun dan senjata apapun dan mereka para tokoh kongres atau sumpah pemuda itu mampu memanfaatkan dua elemen itu dengan tepat,” lanjutnya.
Ganjar menyampaikan sebagian pemuda berhasil karena menjalankan hobi mereka. Dia menyebut dari hobi itu, para pemuda bisa membangun pondasi yang tidak hanya memperkuat aspek persoalan tapi juga Indonesia.
“Yang membuat saya kagum sebagian tokoh itu menjalankan sesuai hobi mereka, Bung Yamin misalnya, beliau itu pencinta sejarah sekaligus sastrawan, sebelas dua belas dengan Bung Yamin, WR Supratman itu juga seorang seniman, penulis, sekaligus musisi. Nah mereka mengorientasikan hobi mereka itu untuk membuat pondasi bangunan bernama Indonesia ini, dan ternyata bisa kok hobi itu dijalankan untuk memperkuat aspek yang bukan cuma urusan personal,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ganjar menyarankan para pemuda masa kini bisa meniru cara-cara perjuangan pemuda masa lalu. Dengan menyalurkan hobi masing-masing.
“Apa yang saya sampaikan itu bukan dalam rangka untuk meniru apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh itu, tidak mau nambahin pusingnya teman-teman, tapi kalau teman-teman merasa mampu dan bisa meng-copy paste gerakan tokoh-tokoh itu, ya silakan apalagi kemampuan teman-teman ini, kemampuan-kemampuan dasar ini yang sangat luar biasa akses apapun terbuka, kesempatan menjawab apapun semakin lebar jadi saya rasa tidak ada alasan untuk mengatakan tidak bisa untuk mencontoh tokoh-tokoh itu,” jelasnya.
“Gerakannya sesuai hobi kalian saja, nggak usah jauh-jauh lakukan hobi itu dengan serius, kalau sesuai dengan hobi kita senang, apapun bisa direalisasikan, demi siapa? Demi diri sendiri dan demi Indonesia, selamat memperingati sumpah pemuda,” tutupnya.
Acara #DemiIndonesia bersama GoTo ini dipersembahkan oleh detikcom dan didukung oleh J99 Corp & PLN.
(dek/dek)
