Dampak Kenaikan Harga BBM, Ekonom Prediksi Inflasi Indonesia Sentuh Angka 6% Pada Akhir Tahun

Berita – Dampak lanjutan dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite dan solar dan melonggarnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jadi penyebab inflasi terus menguat secara tahunan.

Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi inti meningkat sekitar 6,08% year on year (yoy) pada September 2022.

Consumer Price Index (CPI) atau indeks harga konsumen juga diperkirakan melonjak secara signifikan sebesar 1,29% month on month (mom) karena kenaikan harga bahan bakar.

“Terutama didorong oleh kenaikan harga Pertalite dan Solar, masing-masing sebesar 30,72% dan 32,04%,” tulis Faisal melalui rilisannya, Kamis 29 September 2022.

Hal tersebut juga mendorong kenaikan harga jasa transportasi dan distribusi yang bisa memicu kenaikan harga barang dan jasa lainnya.

Faisal menilai dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM pada inflasi akan naik 0,43% dari bulan Agustus ke September, dari 3,04% pada bulan Agustus menjadi 3,47% di September.

Baca juga: Tips Merawat Kucing agar Terhindar dari Penyakit, Begini Penjelasan Dokter Hewan

Membaiknya permintaan (demand-pull inflation) di tengah pelonggaran PPKM menjadi penyebab utama inflasi akan terus melayang di sisa tahun 2022.

Faisal memperkirakan inflasi akan terus melayang di atas 6% dalam jangka waktu tahun ke tahun karena kenaikan harga bahan pangan dan energi menyusul penyesuaian harga bensin dan solar bersubsidi (cost-push inflation).

AYOINDONESIA

Recommended
Motor : setelah sebelumnya moto Morini hadir dengan Unit adventure…