Jakarta, ItWorks- CEO PT Xynexis International, Eva Noor, hari ini (02/02/2022) melaunching buku karyanya berjudul “Pelaku Bukan Pemimpi”. Buku setebal 156 halaman ini menceritakan empat fase perjalanan sebagai entrepreneurship (pelaku usaha).
“Buku ini dilatarbelakangi dari interaksi dan riset kecil yang kami lakukan pada beberapa mahasiswa, saat saya diundang sebagai pembicara beberapa tahun belakangan. Saya menangkap ada tren baru, di mana banyak anak muda sekarang memilih menjadi seorang wirausaha ketimbang bekerja sebagai professional. Banyak yang menganggap bahwa menjadi pelaku wirausaha menjadi jawaban hidup mereka. Itulah yang menggelitik rasa penasaran saya sehingga tergerak untuk menulis dalam buku ini,” ungkap Eva Noor dalam jumpa pers, bedah buku karyanya yang dilakukan di Cafe Kopi Bangsa Area Pusjarah – Museum Satria Mandala Jl jend. Gatot Subroto -Jakarta.
Bersamaan dengan peluncuran karyanya ini, Eva Noor juga menyatakan bahwa tahap awal ini akan dilakukan penjualan buku, di mana seluruh hasilnya akan didonasikan untuk kegiatan amal dan sosial. “Penjualan buku untuk amal sosial ini akan dilakukan melalui PT Pijar dan seluruhnya akan didonasikan untuk kegiatan amal,” ujarnya.
Sekilas tentang Buku “Pelaku Bukan Pemimpi”, merupakan sebuah alur cerita yang membawa pembaca mengetahui setiap fase perjalanan seorang wirausaha. Lewat buku ini, penulis ingin berbagi tentang pentingnya mindset yang tepat dalam memandang bisnis, agar tidak memulai dengan motivasi yang salah. Namun harus dengan dasar alasan kuat sebagai fondasi dalam berbisnis, serta memahami tentang esensi sebuah usaha disebut sebagai bisnis. Termasuk berbagai hal menyangkut seluk-beluk bisnis lainnya yang penting untuk disimak. Sang penulis juga menyelipkan kisah-kisah beberapa teman wirausaha yang sudah sukses melalui wawancara langsung.

“Salah satu yang saya wawancarai adalah Bapak Toto Sugiri yang merupakan pengusaha kawakan yang sudah berkecimpung cukup lama di bidang usaha teknologi informasi. Banyak inspirasi yang bisa dipetik dari pengalamannya lebih dari empat dekade di industri teknologi informasi,” ujar Eva Noor yang sudah 16 (enam belas) tahun menggeluti usaha bidang IT security ini.
Perjalanan meniti karir selama enam belas tahun menapaki dunia usaha yang telah ia bangun, memantik dirinya untuk berbagi tips dan kisah pada generasi muda bangsa yang dituangkan dalam buku ini. Di harapkan ini bisa memacu dan memotivasi generasi mudah serta bisa jadi bekal pembelajaran mereka dalam menapaki karir sebagai pebisnis.
“Setelah bertahun tahun menjalankan beberapa bisnis yang (bisa dikatakan) sukses, saya dapat melihat kebelakang dengan kepuasaan atas pembelajaran yang telah saya peroleh. Meskipun saat ini saya belum mencapai semua tujuan saya, setidaknya saya bisa berbagi perjalanan saya selama berwirausaha,”ungkap Eva Noor, dalam penjelasan prolog bukunya.
Eva melihat tren untuk berbisnis dikalangan anak muda makin meningkat. Dan belakangan, tren inipun semakin booming. Menurutnya, ini merupakan sebuah fenomena yang positif dan sangat membahagiakan. “ Yakin, mau menjadi seorang wirausaha, apa si yang menjadi kalian tertarik. Itu yang menggelitik rasa penasaran saya, kata Eva Noor dalam sesi tanya jawab yang dimoderatori Beng Aryanto.
Jawaban yang didengar Eva, rata rata mereka tertarik karena status menjadi CEO, Founder atau owner suatu bisnis, terlihat sebagai sebuah title yang bergengsi. Sebuah mantera baru apa yang disebut cool adalah apabila setelah lulus kuliah nanti tidak lagi menjadi job seeker, tetapi menjadi seorang job creator. Belum lagi impian tentang menjadi pengusaha sukses baik secara materi maupun non materi yang tampak mudah dan menggiurkan.
Akan tetapi pada saat yang sama, terselip kecemasan, akankah munculnya keinginan berbisnis di kalangan anak muda ini sekedar tren sesaat? Cita cita berbisnis semata menjadi tren yang hanya ramai saat sedang hangat hangatnya. Namanya tren, akan ada yang bisa mengikuti arusnya dengan baik, ada pula yang tidak bisa mengikuti arus itu sehingga akhirnya menjadi boomerang ke diri sendiri.
Berangkat dari kegelisahan tersebut, Eva jadi terpantik untuk berbagi tentang kewirausahaan, dari pengalaman perjalanan berbisnisnya selama belasan tahun. Banyak hal yang harus diperhatikan sebelum terjun ke dunia wirausaha. Di dalam buku tersebut, Eva berbagi kisah dengan tujuan ingin meluruskan bahwa menjadi wirausaha itu tidak selalu seindah apa yang kita lihat dan bayangkan di media social, terutama anak anak muda yang hanya bermotivasi ingin hidup kaya raya ala sultan, karena menurut Eva kesuksesan itu datangnya tidaklah instan.
Eva ingin membuka wawasan bahwa ada banyak hal dalam bisnis yang jarang dibicarakan oleh seorang pelaku wirausaha sukses. Sisi gelap yang mungkin bukan sesuatu untuk dipublikasikan. Yang kita lihat hanya dari satu sisi saja. “Saya juga pernah mengalami titik nadir dan mengalami keterpurukan yakni saat krisis ekonomi global 2008 -2009 yang membuat sejumlah Negara terpuruk ekonominya. Di situlah kita sebagai entrepreneur diuji, menyerah atau bertahan dengan jeli mencari solusi,” ujarnya.
Dalam buku yang ditulis Eva, seseorang calon wirausaha atau yang ingin berbisnis dapat mengetahui perjalanan ber-wirausahaan dari semua sisi. Dia juga berbagi tips dan trik yang ditulis dalam bukunya ini.
Enam belas tahun Eva Noor mendirikan Xynexis International, perusahaan yang bergerak di layanan keamanan siber, bisa disebut pioner di Indonesia yang mengadopsi standard keamanan siber Internasional. Dari modal minim dan pendapat nol, kini Xynexis menjadi perusahaan konsultan keamanan siber yang makin dipercaya di Indonesia.
Awal didirikan Xynexis merupakan entitas perusahaan kecil dengan hanya satu klien. Namun hingga sekarang Xynexis Group telah mempunyai 3 anak perusahaan yakni : Noosc Security (Manage Security Services Provider), IGNITE (Edutech), dan Haxtech ( Digital Engagement) . Sehingga bisa dibilang Xynexis saat ini merupakan perusahaan Information Assurance, yang besar di Indonesia. Bahkan ia juga berobsesi membuka dua perusahaan di luar negeri untuk mengejar mimpi, mengejar pasar internasional. (AC)