
Jakarta, ItWorks- Tren penggunaan layanan keuangan digital meningkat pesat di tengah Pandemi Covid-19. Hal ini dialami Flip, startup financial technology -penyedia platform pembayaran dan transfer dana antarbank yang mengalami pertumbuhan hingga 20 kali lipat sejak pandemi hingga saat ini.
Hal ini terungkap dalam acara “Flip Casual Media Session” dan buka puasa bersama dengan jajaran media pada (21/04/2022), yang di antaranya memaparkan kinerja dan inovasi baru layanan dan fitur yang disematkan pada flip. Paparan media ini antara lain dihadiri Rafi Putra Arriyan – Co-Founder & CEO Flip, Luqman Sungkar – Co-Founder & CTO Flip , Ginanjar Ibnu Solikhin- Co-FounderFlip, dan Gita Prihanto – COO Flip. L.
“Secara umum Flip telah tumbuh secara signifikan di tengah meningkatnya adopsi teknologi digital masyarakat sejak pandemi Covid-19. Baik dari sisi peningkatan jumlah pengguna maupun nilai transaksinya. Kami tidak bisa sampaikan secara detil, namun secara umum kami tumbuhh hingga duapuluh kali lipat,” ungkap Rafi Putra Arriyan, menjawab pertanyaan ItWorks.
Dengan pertumbuhan kinerja ini, Flip juga gencar melakukan inovasi dari sisi teknologi maupun strategi ekspansi pasar. Terlebih dengan kepercayaan baru dari ionvestor yang makin kuat dengan menyuntikan dana untuk mendukung ekspnasi perusahaan ini.
“Pada akhir tahun lalu, kami mendapat pendanaan Seri B senilai US$ 48 juta. Itu yang terakhir kami dapat dan sejauh ini belum ada lagi investor baru atau seri pendanaan baru. Dukungan investor ini, tentu tidak terlepas dari kinerja kami yang kian tumbuh signifikan belakangan ini,” ungkap Gita Prihanto – COO Flip. L, menambahkan.
Tercatat Flip sebagai platform pembayaran konsumen, akhir tahun lalu kembali memperoleh pendanaan Seri B senilai US$ 48 juta yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners. Adapun, putaran investasi di Flip ini sekaligus menandai investasi pertama kali di Indonesia oleh Insight Partners, sebuah perusahaan ekuitas swasta dan modal ventura global yang berbasis di New York.
Ke depan Flip terus berencana mempercepat ekspansi bisnis, memperkuat operasional di Indonesia, perluasan pasar, peningkatan investasi pada teknologi untuk meningbkatkan kualitas layanan kepada para pelanggan. Dengan dukungan teknologi yang makin kuat, di tengah pandemi Flip bisa melakukan sistem kerja jarak jauh (remote working) secara optimal. Bahkan melakukan penambahan tim untuk membangun layanan keuangan yang fair bagi penggunaanya.
Layanan International Transfer
Sebagai bagian dari strategi peningkatan bisnis dan layanan, Flip juga hadirkan inovasi baru. Flip telah menghadirkan layanan International Transfer pada solusi B2B Flip for Business. Melalui fitur ini, perusahaan dapat mengirim uang hingga ke 1.000 rekening di luar negeri sekaligus dengan biaya yang terjangkau, baik ke rekening pribadi maupun bisnis secara real-time. Pengusaha dapat menikmati layanan International Transfer pada Flip for Business sejak Januari 2022.
“Kami menyadari bahwa transfer uang ke luar negeri oleh para pengusaha sangat dibutuhkan, misalnya untuk transfer ke para mitra atau supplier yang berada di luar negeri secara sekaligus. Oleh karena itu, kami meluncurkan fitur International Transfer pada solusi B2B kami, Flip for Business.” tutur Henri Halim, dalam rilis pers, (21/04/2022).
Telah terlisensi Bank Indonesia, fitur International Transfer pada Flip for Business menerapkan biaya per transaksi berhasil tanpa adanya biaya tersembunyi serta kurs pengiriman uang yang lebih kompetitif dibandingkan jasa kirim uang ke luar negeri lainnya. Selain itu, layanan International Transfer di Flip for Business memproses transaksi jauh lebih cepat dibandingkan layanan konvensional dan bukti transfer yang dikirimkan ke e-mail penerima sehingga dapat termonitor dengan baik.
“Saat ini, layanan International Transfer Flip for Business dapat melayani ke beberapa negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Inggris, Australia, dan Jerman. Negara-negara tersebut menjadi negara yang paling diminati oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Kami juga akan menambah jumlah negara lainnya di kemudian hari,” ujarnya. (AC)