Antisipasi Cuaca Ekstrem di Tengah Momen Liburan Natal dan Tahun Baru

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Tengah Momen Liburan Natal dan Tahun Baru

JurnalPost.com – Tinggal beberapa hari lagi bulan Desember akan berakhir dan kini orang-orang menanti hadirnya bulan Januari dengan tahun yang baru, 2023. Bersamaan dengan libur Natal, segala hal telah dipersiapkan untuk merayakan tahun baru, seperti membeli terompet maupun petasan yang sudah banyak ditemukan di pinggir jalan serta pasar tradisional, membeli atau menggunakan alat pemanggang daging yang sudah ada bagi mereka yang ingin mengadakan acara makan bersama, dan pergi liburan di dalam atau luar kota, ditandai dengan sibuknya polisi setempat menertibkan arus lalu lintas karena sering kali jalanan akan macet saat momen natal dan tahun baru ini. Semua persiapan itu menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat antusias dalam menyambut tahun baru 2023.

Namun, di tengah suka cita tersebut, tiap lapisan masyarakat harus dibayangi oleh kekhawatiran akan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang di penghujung tahun 2022. Menurut Guswanto selaku Deputi Meteorologi BMKG yang dilansir dari press release di website BMKG menyatakan bahwa potensi cuaca ekstrem di bulan Desember ini diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:

1. Peningkatan aktifitas angin Monsun Asia
Angin Monsum Asia adalah angin yang membawa massa udara bersifat basah lebih banyak dan dapat menambah terciptanya pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, terutama di bagian barat, tengah, dan selatan.

2. Peningkatan munculnya awan-awan konvektif
Awan-awan konvektif seperti awan cumulonimbus adalah awan yang mengandung banyak tetesan air hasil dari proses konveksi atau penguapan akibat adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia. Awan ini cenderung cepat terbentuk di atmosfer dan Indonesia menjadi tempat banyaknya potensi pertumbuhan awan-awan konvektif karena memiliki wilayah lautan yang lebih besar dari daratan sehingga mempercepat proses penguapan. Adapun dampak dari awan ini adalah peningkatan kecepatan angin permukaan, hujan dengan intensitas tinggi, dan peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitar.

3. Aktifnya fenomena Madden Julien Osciliation (MJO)
Fenomena MJO yang dikenal sebagai aktivitas awan konveksi dari arah Samudera Hindia ke Samudera Pasifik. MJO dipengaruhi oleh bertemunya gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang berkontribusi secara signifikan terhadap meningkatnya curah hujan, terutama di beberapa wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Itulah mengapa kota Jakarta yang kerap kali bercuaca panas, beberapa minggu terakhir menampakkan kondisi langit yang berawan dan dilanda hujan ringan hinga lebat. Bahkan, BMKG dan BRIN pun telah mengeluarkan prakiraan akan adanya hujan ekstrem disertai angin kencang pada tanggal 30 Desember 2022, sehingga masyarakat pun diminta untuk waspada dan berantisipasi dalam menghadapinya mengingat tanggal tersebut mendekati akhir tahun yang sudah pasti akan diisi perayaan oleh sebagian besar masyarakat.

Adapun tindakan antisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah menghindari perayaan tahun baru dan berlibur dengan bepergian jauh ke sekitar daerah perairan atau lereng-lereng perbukitan serta gunung karena dua daerah tersebut rawan bencana alam seperti banjir bandang, gelombang tinggi, tanah longsor, guguran bebatuan, atau erosi tanah. Jika tidak ada keperluan mendesak, masyarakat diimbau untuk tetap di rumah hingga kondisi cuaca kembali normal.

Lalu demi memaksimalkan keamanan selama adanya potensi cuaca esktrem, pemerintah daerah dan masyarakat setempat yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai maupun wilayah perbukitan diharapkan untuk siaga mengamankan barang berharga dan mengungsi, terlebih apabila hujan lebat terjadi dalam intensitas yang tinggi.

Meski begitu, masyarakat tidak usah panik menghadapi cuaca ekstrem. Saran terbaik yang bisa diikuti adalah tetap waspada, ikuti perkembangan berita mengenai prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui siaran televisi, artikel di media massa, maupun media sosial. Jika di depan rumah terdapat dahan atau ranting pohon yang tampak rapuh, segeralah pangkas agar tidak tumbang tertiup angin kencang.

Terakhir, pengendara mobil atau motor yang tengah berada di perjalanan saat terjadi hujan lebat dan angin kencang diharapkan untuk mengurangi kecepatan atau menghentikan sejenak perjalanannya jika memungkinkan dan ada rest area terdekat apabila dirasa kondisi sudah tidak kondusif lagi karena kurangnya jarak pandang mata akibat hujan deras dapat meningkatkan potensi kecelakaan ringan hingga berat. Maka, agar selamat sampai tujuan serta mendapatkan momen liburan natal dan tahun baru yang menyenangkan, diharapkan para pengendara kendaraan bermotor untuk mempertimbangkan saran ini.

Penulis: Vanissa Noorizqa Prastowo, Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia

The post Antisipasi Cuaca Ekstrem di Tengah Momen Liburan Natal dan Tahun Baru appeared first on JurnalPost.

SOURCE

Recommended
Kantor Notaris di Kabupaten Boyolali bisa dijadikan referensi bagi masyarakat…