
Seorang anggota Biro Politik Ansarullah Yaman menyatakan operasi terhadap Uni Emirat Arab (UEA) akan terus berlanjut, dan menyarankan para investor untuk tidak lagi berinvestasi di UEA, karena negara itu telah menjadi medan perang.
“Jangan berinvestasi di UEA, yang nilainya akan mencapai angka nol,” kata Mohammed al-Bukhaiti, anggota Biro Politik Ansarullah pada hari Senin (24/1/2022) setelah berlangsungnya Operasi Badai Yaman 2.
Al-Bukhaiti dalam sebuah wawancara dengan televisi al-Mayadeen, menyarankan para investor di UEA untuk meninggalkan negara itu, karena ia bukan lagi negara yang aman.
“UEA akan menjadi medan perang lain dan nilai investasi di UEA akan mencapai angka nol,” tegasnya.
Menurut petinggi Ansarullah ini, UEA tidak lagi menjadi titik netral di kawasan setelah ikut campur dalam perang Yaman, mereka tidak belajar dan tidak bertindak sesuai dengan kepentingannya.
“Angkatan Bersenjata Yaman lebih bersabar dengan UEA daripada dengan Arab Saudi dengan tujuan memberi negara itu kesempatan untuk mundur,” tambahnya.
Dia menegaskan serangan di Yaman adalah serangan Amerika Serikat dan Israel, sementara Arab Saudi dan UEA adalah alat dan mereka membayar harga tinggi.
“Eskalasi ketegangan tidak berasal dari Yaman dan poros perlawanan, tetapi dari Amerika dan porosnya. Poros AS di kawasan akan menjadi pecundang terbesar dalam setiap konfrontasi yang akan datang,” tandasnya.
Al-Bukhaiti mengatakan, pasukan Yaman sama sekali tidak menargetkan pusat-pusat sipil di UEA dan menganggap masyarakat UEA sebagai saudaranya. (RM)