

Jakarta –
Ketum Golkar Airlangga Hartarto menilai capres dan cawapres Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang maju pada Pilpres 2024 tak disusun terburu-buru. Hal itu senada dengan ucapan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bapak Presiden mengatakan ojo kesusu. Bahasa Sundanya kemarin ulah gagancangan,” kata Airlangga dalam sambutannya di Silahturahmi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu yang digelar di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2022).
Airlangga berharap Koalisi Indonesia Bersatu yang melibatkan Golkar, PAN dan PPP dapat menghindari polarisasi di masyarakat. Sebab, pemilu sebelumnya dinilai punya suasana ‘pengap’.
“Pemilu sudah ditentukan baik pilpres, pileg maupun pilkada. Pemilu 2024 akan digelar pada Februari 2024 nanti. Waktu kurang dari 18 bulan,” katanya.
“Kalau kita lihat pemilu 2004 sampai 2009 itu bagus ya. Nah tapi ini kan sekarang kita lagi berada di udara pengap. Udara pengap itu mulai terasa saat Pemilu 2014 kemarin. Jadi itu kira-kira,” ungkapnya.
Di sisi lain, Airlangga menuturkan alasan KIB dibentuk lebih cepat. Menurutnya, membangun politik persatuan harus dimulai dari sekarang.
Kesepahaman dan kesamaan juga harus dilakukan sejak jauh-jauh hari. Tujuannya agar ketiga partai ini dapat melangkah dengan satu irama dan satu frekuensi yang sama.
“Serta sejalan juga dalam membangun kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia. Membangun koalisi tidak bisa dilakukan dalam suasana keterpaksaan atau keterdesakan,” katanya.
Kebersamaan politik, kata Airlangga, harus dimulai dengan silahturahmi juga komunikasi yang intensif. Dia memberi contoh acara silahturahmi Koalisi Indonesia Bersatu.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya: