99 Persen Warga RI ‘Kebal’ COVID-19, Masih Perlu Booster? Pakar Bilang Begini

99 Persen Warga RI ‘Kebal’ COVID-19, Masih Perlu Booster? Pakar Bilang Begini

99 Persen Warga RI 'Kebal' COVID-19, Masih Perlu Booster? Pakar Bilang Begini

Jakarta

Pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia mengimbau masyarakat untuk tidak euforia dengan hasil sero survei lebih dari 90 persen warga Indonesia ‘kebal’ COVID-19. Pasalnya, imunitas atau antibodi dari infeksi maupun vaksinasi diperkirakan bertahan empat sampai lima bulan.

“Namun harus diingat bahwa dari sero survei ini kan namanya juga sampling, walaupun kita tidak meragukan validitas dan sebagainya, tapi bagaimanapun kan itu tidak mesti mencerminkan kondisi yang artinya mewakili orang-orang yang rawan,” kata Dicky kepada detikcom melalui keterangan pesan suara Selasa (19/4).

Mereka yang masuk kategori rawan yakni warga yang belum divaksinasi COVID-19 maupun terinfeksi. Dicky juga menyebut mereka yang mengalami penurunan antibodi pasca vaksinasi juga masuk kategori rawan.

Artinya, cakupan vaksinasi COVID-19 booster perlu ditingkatkan seiring dengan temuan turunan atau subvarian Omicron. Diberitakan sebelumnya, Indonesia melaporkan ada 31 subvarian Omicron, didominasi BA.2 dan BA.3.

Sementara cakupan vaksinasi booster per Rabu (20/4) menurut laporan Kemenkes RI baru mencapai 15,34 persen atau 31.954.827 orang yang menerima booster.

“Jangan euforia karena bagaimanapun Omicron plus subvarian-nya rekombinan varian yang ada ini bisa bersirkulasi pada orang-orang yang memiliki antibodi apalagi kalau belum mendapat booster,” pesan dia.

“Jangan sampai mengendurkan upaya semangat untuk mendapatkan booster karena penting booster itu dan kita dalam pandangan saya, kita harus mendasarkan fondasi respons kita berbasis antibodi yang dibangun dari vaksinasi,” pungkasnya.


Idrtimes

Recommended
Jakarta – Polda Metro Jaya angkat bicara soal Mahkamah Kehormatan…