4 Anjuran Kemenkes RI Soal Hepatitis Akut Misterius, Gejala hingga Penanganan

4 Anjuran Kemenkes RI Soal Hepatitis Akut Misterius, Gejala hingga Penanganan

4 Anjuran Kemenkes RI Soal Hepatitis Akut Misterius, Gejala hingga Penanganan

Jakarta

Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini mengumumkan tiga kasus anak meninggal dunia akibat terinfeksi hepatitis akut misterius. Kasus hepatitis ini telah dimasukkan ke dalam Disease Outbreak News (DONs) oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Baru-baru ini, juru bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengumumkan tiga kasus pasien anak yang meninggal dunia karena hepatitis akut ditangani di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ketiganya datang sudah dalam kondisi yang parah, rujukan dari rumah sakit di DKI Jakarta.

“Jadi memang hanya memberikan waktu sedikit untuk rumah sakit melakukan tindakan pertolongan,” kata Nadia dalam konferensi pers, Kamis (5/5/2022).

Menanggapi dugaan ditemukannya hepatitis misterius akut di Indonesia yang menyerang anak-anak, Kemenkes RI bersama para dokter mengimbau para orang tua untuk memperhatikan 4 penanganan hepatitis akut pada anak, di bawah ini:

1. Waspada gejala awal

Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Hanifah Oswari, SpA(K) menyatakan, gejala awal hepatitis akut ini biasanya berupa gangguan saluran cerna yang bisa diikuti dengan demam ringan.

“Gejala awalnya adalah gejala saluran cerna, seperti tadi diare, mual ,muntah, sakit perut, dan demam ringan,” imbuhnya pada konfrensi pers Kemenkes RI (5/5/2022).

2. Segera periksa jika ada gejala

Pada acara yang sama, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dari RSPI Sulianti Suroso menyarankan para orang tua agar tidak panik jika mendapati adanya gejala hepatitis akut pada anak. Ia menyarankan agar segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk bisa ditangani dengan tepat.

“Masyarakat mengenal gejala dan tanda supaya kita waspada walaupun kita tidak perlu terlalu panik dan mendapatkan pertolongan yang tepat, ya jadi kalo ada gejala harus tepat yaitu ke puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan termasuk rumah sakit,” ujarnya.


Idrtimes

Recommended
Berita -- Film KKN di Desa Penari menjadi trending topic…