10 Fakta Mencengangkan Pengakuan Korban Pelecehan Seksual Bos Sekolah Selamat Pagi Indonesia

Berita — Proses hukum Bos Sekolah Selamat Pagi Indonesia JE alias Julianto Eka Putro terus berlanjut. Saat ini masa penahanan JE diperpanjang selama 60 hari karena persidangan kasus belum selesai.

Kasus JE, Bos Sekolah Selamat Pagi Indonesia, terungkap karena beberapa korban dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh JE angkat suara. Salah satunya korban bersuara melalui Channel Youtube Denny Sumargo, Curhat Bang Denny Sumargo, beberapa waktu lalu.

Beberapa pengakuan korban dari JE, Bos Sekolah Selamat Pagi Indonesia dirangkum AyoIndonesia.Com:

  1. JE melakukan kekerasan seksual pada siswi, marketing, maupun karyawan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia. Adapun 3 korban yang datang ke Youtube Denny Sumargo adalah siswi, marketing, dan karyawan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia. Dalam tayangan video ini, Denny Sumargo menyebut mereka dengan Adek 1, Adek 2, dan Adek 3.
  2. Korban bertujuan menyampaikan kebenaran dan tidak bertujuan mengusik sekolah.

    “Kami sama sekali tidak mau menghancurkan sekolah dan adek-adek tapi kami hanya ingin menyampaikan kebenaran dan jangn sampai ada lagi korban-korban berikutnya,” ujar Adek 1 yang memiliki rambut panjang sebahu dan berkulit sawo matang.

  3. Pelecehan dilakukan hampir di semua angkatan. Mulai dari angkatan 1, 2, 3, hingga angkatan 10. Hampir dari angkatan pertama hingga angkatan terakhir sebelum pandemi.
  4. Modus yang dilakukan JE adalah memberikan motivasi pada siswa atau karyawannya. Seusai acara, JE selalu memanggil beberapa siswanya, lalu satu per satu diminta masuk ke ruangan JE dengan alasan memberikan motivasi hingga tengah malam.
  5. JE berdalih memberikan kasih sayang layaknya ayah terhadap anaknya. Beberapa korban adalah anak yatim sehingga menganggap JE sebagai ayahnya. Namun, akhirnya mereka dikecewakan sosok ayah yang harusnya melindungi justru memanfaatkan dan memangsa mereka.

    “Sabtu Minggu saya diminta stay di sekolah. Disuruh ke atas ke ruangan JE. Lalu diajak ke balkon dan diajak ngobrol. Lalu dia memeluk saya menarik ke tempat yang gelap, pipi saya dicium dan dia mendesah saat menempelkan dadanya di dada saya,” cerita Adek 2 kepada Densu.

  6. Bentuk Kekerasan dan pelecehan seksual terhadap korban beragam. Bentuk pelecehan kepada korban mulai dari dipeluk, dicium, hingga diperkosa. Bahkan ada yang dianal (hubungan lewat belakang) dan dipaksa oral.

    Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Big Mouth, Episode 5 Tayang Hari Ini Jumat, 12 Agustus 2022

  7. Pelecehan terhadap korban dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu tahunan bahkan ada yang diperkosa hingga 15 kali.
  8. Korban merasa takut untuk melaporkan karena sosok JE yang sangat disegani dan dikagumi. Bahkan saat dilaporkan kepada pihak sekolah korban merasa tersudut dan tidak ada yang mempercayai pengakuan korban.
  9. Pengakuan korban dianggap janggal karena baru melaporkan kejadian pelecehan setelah bertahun-tahun. Sementara tempat pelecehan adalah sekolah tidak berpagar dan seharusnya korban bisa lari kapan saja. Namun korban membantah kasus ini rekayasa.

    “Pagarnya memang tidak terlihat secara kasatmata, namun pagarnya ada di dalam pikiran kami. Pihak sekolah selalu mendoktrin JE manusia biasa yang juga bisa salah. Padahal ini adalah kejahatan bukan kesalahan,” jelas Adek 3.

  10. Korban sulit menemukan bukti yang kuat karena kejadiannya sudah berlalu lama. Salah satu bukti adalah CCTV di mana JE tampak bersembunyi dan melakukan gerakan mencurigakan saat keluar masuk kamar hotel dengan seorang wanita yang juga karyawannya. Namun, karyawan yang ada di dalam CCTV tersebut tidak melaporkan JE.

(Intan Sriwidari)

AYOINDONESIA

Recommended
Jakarta, Tekno – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengeluarkan…